Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir, S.H membuka kegiatan Festival Anak Kapuas Hulu 2019, di gedung volley indoor Putussibau, Kamis (27/9). Kegiatan tersebut melibatkan seratusan anak di sekitar kota Putussibau. Festival ini mengangkat tema “Menyiapkan generasi unggul, peduli lingkungan yang mencintai budaya”.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi, S.Sos M.Si, menuturkan bahwa anak-anak perlu dibina untuk jadi pelopor cinta lingkungan hidup di tempat tinggalnya masing-masing. “Setidaknya kedepan mereka dapat terus mengkampanyekan kepada masyarakat, agar mengurangi penggunaan kantong plastik. “Plastik jadi masalah saat ini, jika dibiarkan kedepan akan jadi masalah besar,” papar Kusnadi.
Ia menjelaskan pendidikan tidak bisa berotrientasi dengan masal lalu. Pendidikan harus menghadap kedepan, sebab anak-anak akan bertumbuh dan menghadapi persaingan global. “Semoga kita bisa berjuang menghadirkan generasi unggul yang nanti menjadi pengganti pimpinan daerah saat ini,” papar Kusnadi
Dalam kegiatan festival anak ini, Petrus menuturkan ada beberapa rangkaian kegiatan mulai dari lomba melukis, menulis cerpen, menulis pantun, menulis dan membaca puisi, karnaval, pragaan busana hingga klas inspirasi.
“Kami berkerjasama dengan Batlyon RK 644/Wls, BMKG turut mengambil pendidikan di kelas ruangan. Klas inspirasi juga melibatkan narasumber lain,” paparnya.
Sementara itu Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir SH mengatakan bahwa masalah lingkungan yang ditonjolkan dalam kegiatan fesrtival anak sesuai dengan visi misi pembangunan daerah. “Selain itu kita bisa lihat di negara maju anak-anak diarahkan ke lokasi pariwisata yang mengangkat konsep alam. Seperti anak-anak di Jepang mereka dibawa ke danau dan lingkungan alam, agar tertanam mainset cinta lingkungan,” ujar Bupati.
Festival anak, kata Bupati sudah diadakan setahun sekali. Kedepan harus lebih banyak anak-anak dilibatkan. “Semoga semakin banyak anak yang dilibatkan. Kegiatan ini ada berbagai perlombaan, yang bisa memunculkan kemampuan anak,” ujarnya.
Anak-anak adalah generasi penerus, mereka harus dipacu mengimbangi perkembangan teknologi. Namun yang terpenting juga anak-anak perlu dibatasi terkait penggunaan HP. “Jangan sampai terpengaruh konten negatif,” tegas Bupati. (yohanes)