Peresmian Perluasan Program Karet Alam Berkelanjutan Melalui Skema Kemitraan Pembangunan Terpadu dengan sector swasta dihadiri oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, S.T. bertempat di Aula Pertemuan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu, 26 Januari 2022.
Program karet alam berkelanjutan melalui skema kemitraan terintegrasi merupakan proyek Kerjasama Pemerintah Republik Federal Jerman yang diwakili GIZ dan Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, dalam proyek SASCI+ (Sustainability and value Added in Agricultural Supply Chains in Indonesia).
Tujuan proyek karet alam berkelanjutan di Kabupaten Kapuas Hulu adalah agar petani swadaya memproduksi karet secara berkelanjutan, yang dapat ditelusuri dan meningkatkan pendapatan. Adapun tujuan jangka panjang proyek ini adalah 100% lahan petani terdokumentasi dalam system ketelusuran yang terintegrasi dalam peta Kawasan hutan (bebas deforestasi); harga karet rata-rata per kilogram minimal 10% di atas harga cup lum biasa; system verifikasi (sertifikasi), konsep pemasaran (termasuk label), tersedianya 6 (enam) Gudang di Kabupaten Kapuas Hulu pada tahun 2023 (saat ini sudah ada 1 gudang di Kecamatan Boyan Tanjung dan 1 gudang di Kecamatan Embaloh Hulu); minimum 100 ton karet di tahun 2021, 200 ton di tahun 2022, 300 ton di tahun 2023, dan 500 ton sampai akhir 2024; serta jumla petani terlatih dan teregistrasi. Di tahun 2021 terdapat 400 petani yang telah dilatih.
Realisasi ekspor karet Kalimantan Barat mengalami penurunan, tahun 2020 sebanyak 196,859 ton, menjadi 179,088 ton. Hal ini disebabkan karena dampak ekonomi dari pandemic dimana industry otomatif dunia dan industry ban dunia melakukan pengurangan operasional dan penutupan banyak pabrik.
