Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil KemenkumHAM) Kalimantan Barat, Pamela Pasaribu mengunjungi Rumah Tahanan Klas IIB di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu (25/7/2020). Pamela melakukan kunjungan kerja ke Rutan Klas IIB Putussibau didampingi beberapa kepala divisi di satuan Kanwil KemenkumHAM Kalbar. Pamela juga meninjau lokasi pencucian mobil dan motor, serta melepas bibit lele di kolam yang dibuat pihak Rutan Klas IIB Putussibau.
Kakanwil KemenkumHAM Kalbar, Pamela mengapresiasi kinerja Rutan Klas IIB Putussibau dibawah pimpinan Rio M Sitorus itu. Menurutnya Rutan Putussibau telah berinovasi untuk turut meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) disamping membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk menjadi pribadi yang produktif. “Ini adalah hal yang baik, salah satu pembinaan agar WBP kedepannya bisa mandiri dan membuat mereka bisa diterima dengan baik oleh masyarakat,” ujar Pamela.
Kakanwil KemenkumHAM Kalbar juga mengapresiasi inisiasi pihak Rutan Klas IIB yang membuat kolam ikan lele di bagian dalam rutan. Menurutnya hal tersebut sangat baik, sebab memanfaatkan sebagian lahan rutan untuk menjadikannya sesuatu yang produktif. “Saya mengharapkan seluruh Petugas Rutan Putussibau untuk tetap melakukan inovasi berupa hal-hal baru dalam rangka perbaikan, tingkatkan kegiatan kerja produktif yang membangkitkan kemandirian WBP,” terangnya.
Pamela menuturkan agar pihak Rutan Klas IIB Putussibau melakukan komunikasi dengan Pemda Kapuas Hulu, untuk sama-sama melakukan program kerja yang produktif dan meningkatkan kualitas WBP. Disisi lain, Pamela juga menegaskan agar pihak Rutan Putussibau agar tetap menjaga integritasnya. “Rutan Putussibau bisa saja berkomunikasi intens dengan Pemda Kapuas Hulu untuk program-program yang produktif, namun tetap jaga Integritas dan citra positif Rutan,” tuntasnya.
Kepala Rutan Klas IIB Putussibau Rio M Sitorus mengatakan pihaknya sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Kalbar berupaya membina warga binaan menjadi lebih produktif. Salah satu upaya yang dibuat adalah dengan menghadirkan usaha cuci motor dan mobil. “Kegiatan ini kami lakukan melalui program asimilasi WBP, kami mau warga binaan disini kedepannya bisa mandiri dan mereka bisa kembali membaur dengan masyarakat,” ujarnya.
Sementara terkait pembuatan kolam, kata Rio hal tersebut juga untuk membina WBP untuk dapat membudidaya ikan lele. “Selain untuk memenuhi kebutuhan mereka, semoga saja bisa berhasil mereka kembangkan untuk nanti buka usaha budidaya lele,” tuntas Rio. (yohanes)
