Kecamatan Pengkadan Hadiri Sosialisasi Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Kapuas Hulu

Operator ATS Kecamatan Pengkadan Gunawan Menghadiri Undangan dalam kegiatan Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) Di Kabupaten Kapuas Hulu,kegiatan di laksanakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Senin (24/11/2025).
Sosialisasi anak tidak sekolah adalah upaya terpadu pemerintah dan komunitas untuk mengatasi masalah anak yang tidak memiliki akses pendidikan melalui program bantuan, edukasi, pendampingan, dan pelibatan masyarakat, dengan tujuan utama mengembalikan mereka ke sekolah (formal maupun nonformal) dan memastikan semua anak mendapatkan hak pendidikannya.
Tujuan
1. Menurunkan angka anak tidak sekolah (ATS) atau anak putus sekolah (APS).
2. Memenuhi hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan.
3. Membekali anak tidak sekolah dengan keterampilan agar siap menghadapi masa depan.
Pelaksanaan sosialisasi
1. Verifikasi data: Melakukan pendataan dan verifikasi lapangan untuk mengidentifikasi anak yang tidak sekolah.
2. Edukasi dan penyuluhan: Meningkatkan kesadaran orang tua dan masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
3. Pelibatan komunitas: Melibatkan berbagai pihak, seperti kepala desa, tokoh masyarakat, PKK, dan lembaga pendidikan dalam penanganan ATS.
Program dan solusi yang diberikan
1. Bantuan finansial: Program seperti Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan bantuan lainnya untuk meringankan biaya pendidikan.
2. Akses pendidikan: Memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan aksesibilitas, serta membuka jalur pendidikan nonformal melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau Paket A, B, dan C.
3. Bantuan keterampilan: Program seperti PKK dan PKW untuk membekali anak putus sekolah dengan keterampilan agar dapat bekerja.
4. Pendampingan psikososial: Memberikan dukungan emosional dan mental untuk anak dan keluarga guna membangun motivasi untuk kembali bersekolah.
Target utama
Meskipun sosialisasi mencakup semua jenjang, banyak program fokus pada pemulihan anak yang putus sekolah, dan memastikan mereka bertahan dan berhasil menyelesaikan pendidikan.