Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kapuas Hulu Ambrosius Sadau, S.H.,M.Si menghadiri Rapat Koordinasi Survei Monitoring dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Tahun 2025 yang bertempat di ruang Aula Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Hulu. Selasa (30/09/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Asisten I Drs. Iwan Setiawan, M.Si dan dihadiri oleh perwakilan Kepala Perangkat Daerah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten yang ada di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
Berpartisipasi dalam Survei MBG yang diselenggarakan oleh BPS merupakan langkah yang sangat positif. Kegiatan ini selaras dengan visi dan misi pembangunan nasional.
Sebagai informasi, di tingkat kabupaten telah dibentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG yang diketuai langsung oleh Bapak Sekretaris Daerah (Sekda). Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut tergabung dalam satgas tersebut. Kegiatan ini bersumber dari dana APBN, yang artinya perlu didukung agar pelaksanaannya tepat sasaran, tepat waktu, dan memberikan manfaat nyata.
Program MBG memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, data yang dihimpun dari kegiatan ini akan menjadi bahan laporan yang sangat berharga bagi perencanaan dan pengambilan kebijakan di masa mendatang.
Per tanggal 18 September, berdasarkan hasil monitoring dari BPS, terdapat penambahan Satuan Pelaksana Pengumpulan Gabungan (SPPG) dari sebelumnya 2 menjadi 3 SPPG. Hal ini telah masuk dalam Surat Keputusan (SK) Tiga Menteri, yang menunjukkan peningkatan cakupan dan perhatian terhadap kegiatan ini.
BPS bertanggungjawab dalam pelaksanaan survei MBG ini, sehingga diperlukan komunikasi yang intensif antar pemangku kepentingan. Koordinasi yang baik dengan Satgas sangat penting, mengingat Satgas memiliki jalur komunikasi langsung dengan pemerintah pusat. Dengan demikian, survei monitoring dan evaluasi (monev) ini dapat berjalan secara tepat sasaran dan menghasilkan rekomendasi perbaikan yang dibutuhkan, mengingat program ini bersifat jangka panjang.
Diharapkan, hasil dari survei ini dapat menjadi dasar dalam perumusan kebijakan di berbagai sektor. Permasalahan terkait MBG bersifat kompleks. Meskipun di wilayah kita mungkin belum terlihat secara signifikan, di daerah lain telah muncul berbagai isu. Jika sewaktu-waktu muncul permasalahan, kita telah memiliki data sebagai dasar analisis dan penanganan.
Oleh karena itu, dokumentasi terhadap kegiatan ini perlu dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Perlu dipahami bahwa periode pelaksanaan dan evaluasi kegiatan ini tidak cukup jika hanya dilihat dari sisi bulanan, melainkan harus dilihat dalam kerangka waktu yang lebih pendek, seperti mingguan.
LINK SOSIAL MEDIA BAPPEDA KAPUAS HULU
