UPT BI Kelansin Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu terus melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan produksi benih ikan. Salah satunya yang dilakukan dengan meningkatkan metode pemijahan (mengawikan) ikan. Pemijahan ikan dapat dilakukan secara alami, semi intensif hingga intensif.
Jika secara alami ikan diseleksi induknya dimasukan ke dalam wadah/ kolam kemudian dibiakan melakukan proses perkawinan secara alami di dalam kolam. Semi intensif tidak jauh berbeda dengan alami yakni sebelum dimasukan ke dalam wadah maka ikan disuntik terlebih dahulu. Sedangkan pemijahan secara Intensif akan dilakukan straping (di urut) pada bagian perut ikan untuk mendapatkan telur ikan kemudian ditetaskan dimedia yang sudah disiapkan dan dirawat secara teratur atau intensif.
Ditemui di kantornya, Kepala UPT BI Kelansin Abang Zulkifli, S.Pi.,M.Si menuturkan hingga saat ini ada 7 jenis ikan yang sudah berhasil dipijahkan dengan mengunakan sistem intensif. Hingga tahun 2020 ada terdapat ikan jelawat, patin, mas, biawan, baong, belidak dan ikan semah yang sudah dilakukan pemijahan secara intensif. Pemilihan pemijahan secara intensif meskipun memerlukan perhatian, biaya dan tenaga yang besar tetapi hasil yang didapatkan lebih banyak dan berkualitas.
Untuk sampai pada tahap intensif tentunya menurut Zulkifli tidak mudah dan membutuhkan proses yang panjang. Pramu benih atau petugas yang akan menangani benih harus orang yang sudah berpengalaman. Meski sudah pernah melakukan penyuntikan ikan tetapi pramu benih harus paham ciri-ciri ikan yang sudah matang gonat atau siap dibuahi. Selain itu yang terpenting pramu benih harus bisa membedakan induk yang benar-benar memenuhi sntandar dan berkualitas.
Menurut Zulkifli sudah banyak yang dilakukan guna meningkatan produksi salah satunya dengan peningkatan kualitas SDM. Secara intensif pramu benih akan berlatih setiap hari untuk melakukan tahapan pemijahan ikan. Bagi pramu benih yang sudah mahir dalam bidangnya akan menjadi pendamping bagi mahasiswa maupun siswa yang melakukan praktek lapangan. “Sudah ada dua instansi yang sering melakukan praktek lapangan ke UPT BI Kelansin seperti SMK Negeri 2 Putusssibau dan PDT Polnep Kapuas Hulu setiap tahun mengirimkan mahasiswa dan siswanya praktek di UPT BI Kelansin. Begitu juga ada mahasiswa POLNEP Pontianak dan SUPM dgn mahasiswa jurusan budidaya perikanan dari UMP Pontianak”.
Selain itu juga UPT BI Kelansin bekerjasama dengan berbagai UPT dan Balai Benih lainnya yang sudah berpengalaman seperti BBATP-PP Bogor, BBIH Depok, BBAT Mandiangin Kalsel, dan BITS Anjungan Mempawah.
Zulkifli juga menambahkan ada beberapa tantangan kedepan untuk terus berupaya menyediakan benih ikan konsumsi yang berkualitas. Karna ikan konsumsi permintaannya terus meningkat setiap tahun baik dari lingkup kecamatan yang ada di Kapuas Hulu maupun diluar Kabupaten seperti Sintang. Selain ikan konsumsi, ikan hias juga akan terus diupaya oleh UPT BI seperti ikan endemik Kapuas Hulu Arwana, Tiger Fish (Ringau) maupun ikan Botia.