Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, tengah mengembangkan potensi industri tepung tapioka sebagai perwujudan dari difersifikasi pangan menjadi salah satu bahan baku kuliner khas daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, DISNAKERINTRANS melalui Bidang Perindustrian melakukan kegiatan Pelatihan Pengembangan Produk Olahan Pangan Berbasis Bahan Baku Tepung Tapioka di Desa Piasak Hulu Kecamatan Selimbau tanggal 27 sampai 28 November 2019 di Desa Piasak Hulu. Acara tersebut dihadiri oleh Plt. Kepala DISNAKERINTRANS, Kepala Bidang perindustrian, Kepala Seksi Pengembangan Jasa Teknik pada Badan Riset dan Standardisasi Industri (BARISTAND) Pontianak, Sekretaris Kecamatan Selimbau dan jajarannya, Kepala Seksi Industri Pangan, Kepala Seksi Industri Sandang Logam Aneka dan Kerajinan, Kepala Desa Piasak Hulu beserta Staf, Kepala Desa Piasak Hilir beserta Staf, Instruktur dan 20 orang peserta pelatihan dan 4 orang peserta.
Hasnul Shabri, S.P., M.Sc. (Enol) selaku Kabid Perindustrian mengatakan bahwa tujuan pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM di Desa Piasak Hulu, memberikan pengertian dan pemahaman pentingnya standarisasi produk pangan, dan sekaligus untuk mensosialisasikan tepung tapioka “Siluk Berantai” sebagai produk unggulan Kapuas Hulu yang diproduksi oleh masyarakat transmigrasi UPT XVI Sukamaju Kecamatan Mentebah dibawah binaan Bidang Perindustrian. Dalam pelatihan ini, para peserta diberikan materi tentang pengembangan produk yang berasal dari potensi yang ada di wilayahnya yaitu ikan dengan kolaborasi dan kombinasi bahan lainnya yaitu tepung tapioka. Selain itu instruktur yang berasal dari BARISTAND Pontianak juga memberikan materi tentang standarisasi dan keamanan produk pangan olahan, tutur Enol.
Praktik pengolahan produk olahan pangan berbasis bahan baku tepung tapioka dan ikan, oleh instruktur dari BARISTAND diperkenalkan dua metode pembuatan kerupuk kering yaitu adonan banyak air dan sedikit air. Selain pembuatan kerupuk kering, instruktur juga memberikan materi dan praktik tentang pembuatan abon ikan. Kedua praktik dalam pelatihan tersebut disampaikan juga bagaimana produk pangan olahan yang mengikuti standarisasi dan keamanan produknya.