Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan, S.Sos mengatakan bahwa saat ini titik panas (hotspot) ataupun titik karhutla di Kabupaten Kapuas Hulu sudah muncul lagi.
Sempat beberapa hari yang lalu Kabupaten Kapuas Hulu zero hotspot, namun kini cuaca panas mulai datang dan terdeteksi ada penambahan lagi titik panas (hotspot) menjadi 22 titik panas (hotspot) di Kabupaten Kapuas Hulu terhitung dari Januari sampai Maret ini, ungkapnya.
“Kalau Hotspot berdasarkan laporan BMKG tadi pagi, sudah ada tercatat 22 hotspot untuk di Kabupaten Kapuas Hulu,” katanya.
Gunawan, S.Sos menjelaskan 22 titik panas (hotspot) terdiri dari 4 hotspot pada bulan Januari, 13 titik hotspot bulan Februari dan 5 titik hotspot pada bulan Maret 2022, terangnya.
Gunawan juga mengatakan, untuk Kalimantan Barat pada umumnya dan Kabupaten Kapuas Hulu khususnya tidaklah mengenal musim seperti di Jawa atau di wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
“Kalau di Kalimantan itu istilahnya hanya ada hari jeda tanpa hujan. Biasanya hanya hitungan hari, bisa 5 hari dan bisa 10 hari. Setelah itu ada hujan dan setelah itu mungkin ada jeda lagi untuk panas,” terangnya.
“Jadi cuaca di Kalbar ataupun kita Kapuas Hulu pada khususnya tidak dapat diprediksi, kadang hujan dan bahkan kadang panas,” tambahnya.
Kata Gunawan, BPBD terus mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, apalagi di lahan gambut, mengingat cuaca yang silih berganti.
“Tidak bosan-bosannya kita terus mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar mentaati peraturan yang ada, untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar khususnya di lahan gambut,” tutupnya.
