Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) mengenalkan kemasan baru produk madu dari Danau Sentarum yang dikelola Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS). Kemasan dibuat lebih menarik sesuai dengan masukan dari Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.
“Kami buat ini terdorong dari masukan Gubernur Kalbar. Kemasan dibuat lebih baik agar mengangkat harga madu yang dikelola masyarakat di kawasan Danau Sentarum itu,” ujar Arief Mahmud, Kepala BBTNBKDS di kantornya, belum lama ini.
Menurut Arief, dengan kemasan 250 mm, harga madu APDS tersebut sudah mencapai Rp 180.000,- di Putussibau, karena ditambah ongkos transportasinya. “Ini salah satu yang kami upayakan ke masyarakat disekitar Danau Sentarum,” ujarnya.
Produk madu APDS tersebut, kata Arief, alami dan bersertifikat BIOCert, sejak 2007. “BIOCert sudah beri sertifikasi alami untuk produk madu APDS ini, madu asli dari danau sentarum,” tegasnya.
Berdasarkan data yang ada di BBTNBKDS, kata Arief, madu Kapuas Hulu dua kali panen dalam setahun. Panennya antara bulan Februari-Agustus. “Rata-rata madunya 30 ton sekali panen,” tuturnya
Khusus APDS, kata Arief, rumah produksinya ada di Dusun Batu Rawan, Desa Leboyan, Batang Lupar. “Kedepan nanti kita akan berusaha buat satu lagi rumah produksi di pulau Majang, kecamatan Batang Lupar. Ini penting untuk pemenuhan permintaan madu di pasaran,” tuntasnya. (Yohanes)