WWF-Indonesia memiliki visi untuk konservasi yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia, dengan berfokus pada tata kelola sumber daya alam yang adil untuk menjamin manfaat konservasi di masa depan: Kunjungan World Wide Fund (WWF) Indonesia Di DisnakerintransWWF-Indonesia memiliki visi untuk konservasi yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia, dengan berfokus pada tata kelola sumber daya alam yang adil untuk menjamin manfaat konservasi di masa depan:


“Ekosistem dan keanekaragaman hayati Indonesia lestari, berkelanjutan dan terkelola secara adil, untuk kesejahteraan generasi kini dan nanti” MISI Untuk mewujudkan visi ini, WWF-Indonesia menetapkan misi Mewujudkan tata kelola ekosistem dan keanekaragaman hayati Indonesia yang adil dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui: Mengimplementasikan dan mendorong praktik konservasi berdasarkan ilmu pengetahuan, inovasi, dan kearifan lokal;
Membangun koalisi dan kemitraan dengan masyarakat sipil, bekerja bersama pemerintah dan swasta untuk pembangunan berkelanjutan; Mendorong nilai-nilai konservasi lingkungan hidup dengan meningkatkan kesadartahuan dan aksi konservasi di tengah masyarakat; Mengadvokasi dan memengaruhi kebijakan dan mendorong penegakan hukum di institusi yang bertanggung jawab guna terlaksananya tata kelola lingkungan yang baik.”
Sesuai dengan kondisi alamnya, Kapuas Hulu salah satu kabupaten yang terletak di wilayah Jantung Borneo atau biasa disebut Heart of Borneo (HoB) merupakan Kabupaten Konservasi yang memerlukan sinergitas dari banyak elemen dalam pelaksanaan pembangunannya. Sehubungan dengan hal tersebut, tanggal Rabu 10 / 9 /2020 WWF Indonesia berkunjung dan berkoordinasi dengan Disnakerintrans di Ruang Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi. Pertemuan tersebut dihadiri Kepala Disnakerintrans Drs. H. Iwan Setiawan, M.Si., Kepala Bidang perindutrian Hasnul Shabri, S.P., M.Sc. dan Pihak WWF Indonesia Hermas Rintik Maring selaku Koordinator WWF Indonesia Hulu Kapuas Landscape.
Menurut Kepala Disnakerintrans Drs. H. Iwan Setiawan, M.Si. pertemuan itu membahas tentang MoU antara WWF Indonesia dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu lebih spesifik terkait dengan Program Perencanaan dan Pembangunan Industri di Kabupaten Kapuas Hulu. Lanjut Iwan (panggilan akrab Kepala Disnakerintrans) bahwa di Kapuas Hulu banyak sekali para pelaku IKM yang memerlukan pembinaan baik IKM yang bergerak di Industri Pangan maupun Kerajinan.
Oleh karena itu dengan adanya kerjasama yang baik dan sinergitas antara Disnakerintrans dalam hal ini Bidang Perindustrian dengan WWF Indonesia perlu dilakukan dengan lebih intens. Hal ini sesuai dengan rencana Kerjasama yang telah ditetapkan.
Program Perencanaan dan Pembangunan Industri yang telah disepakati meliputi Industri pangan dan kerajinan yang mencakup 11 (sebelas)desa dari 5 (lima) kecamatan, masing-masing adalah : Kecamatan Hulu Gurung (Desa Nanga Tepuai, Kelakar, Lubuk Antu dan Mentawit), Kecamatan Silat Hilir (Desa Miau Merah, Seberu dan Sungai Sena), Kecamatan Seberuang (Desa Pala Kota), Kecamatan Mentebah (Desa Tanjung), dan Kecamatan Batang Lupar ( Desa Labian Iraang dan Melemba).
Dari Kerjasama yang telah disepakati diharapkan banyak manfaat yang dapat diambil terkait dengan potensi-potensi desa yang belum tergali, munculnya komoditas dan produk unggulan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, kemajuan pembangunan berkelanjutan Kapuas Hulu yang berwawasan lingkungan sehingga kelestarian alam tetap terjaga, tutup Iwan.