Laporan KIM Entugan Hulu
A. Hartawansyah Praniansyah
Pembangunan pos kamling merupakan salah satu upaya pemerintah Desa Nanga Suhaid dalam rangka meningkatkan ketertiban dan keamanan lingkungan setempat. Empat unit poskamling yang dibangun menggunakan Dana Desa (DD).
”Anggaran pembangunan Poskamling ini diambil dari dana desa, pendirian poskamling empat unit dan ditempatkan di empat titik. Poskamling yang pertama, dibangun disekitar area pasar minggu desa nanga suhaid, yang kedua dibangun di RT 2 pas dipersimpangan jalan, yang ketiga dibangun di jalan muara tawang tepatnya di sungai lalau, dan poskamling yang keempat dibangun di area salat.
Alasan utama bangunan tersebut didirikan karena sungai lalau merupakan akses atau pintu masuk pertama bagi pendatang ke desa nanga suhaid, baik itu transportasi darat maupun yang menggunakan transfortasi air. Dengan adanya poskamling di dusun sungai lalau, diharapkan keamanan area tersebut dapat ditingkatkan, serta dengan sterilnya area sungai lalau, maka akan berdampak positif terhadap keamanan desa nanga suhaid.” Ungkap Kepala dusun sungai lalau, Saiful Kabib kepada anggota KIM Entugan Hulu saat berbincang bincang dikantor desa nanga suhaid, yang dihadiri Kasi Trantib dan perangkat desa. Rabu (15/7).

Selain itu, Saiful menambahkan bahwa pembangunan poskamling dilakukan pada tahun 2020 dan 2021.
Pemerintah Desa Nanga Suhaid juga membangun sumur bor untuk warga setempat. ”Penggunaan dana desa tahap 1 tahun 2021, kami memprioritaskan pengadaan sumur bor untuk warga. Pengadaan sumur bor ini untuk membantu mengatasi kesulitan warga sungai lalau mendapatkan sumber air bersih. Warga sungai lalau yang terdiri dari 300 KK selama ini menggunakan air PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi air PDAM yang ada di desa nanga suhaid selama ini hanya bisa digunakan untuk mencuci, mandi dan belum dapat digunakan untuk memasak atau dikonsumsi.” Papar Kepala dusun sungai lalau, Saiful Kabib kepada anggota KIM Entugan Hulu saat berbincang bincang dikantor desa nanga suhaid, yang dihadiri Kasi Trantib dan perangkat desa. Rabu (15/7).
Menurut Saiful, Lokasi tempat pembuatan sumur bor sudah ditentukan disetiap RT.
”Kemudian untuk sistem perawatannya akan dibebankan ke desa. Sedangkan biaya listrik akan dibebankan kepada warga. Nantinya akan dipersiapkan kotak yang dinamakan dengan kotak kepedulian untuk biaya pembelian voucer listrik dari warga, khususnya warga sungai lalau dan untuk sistem pengambilan air, warga mendatangi sumur bor yang sudah disiapkan disetiap RT, dan tidak di alirkan ke rumah warga. Namun, jika dana desa memungkinkan nantinya, tidak menutup kemungkinan air dari sumur bor itu bisa langsung dapat dipakai warga dirumah masing-masing.” Jelasnya.
Kepala dusun sungai lalau juga mempunyai visi dan misi kedepanya agar warganya meningkatkan kesadaran untuk berperilaku hidup sehat, artinya program pengadaan sumur bor ini bukan untuk mematikan usaha para pengusaha air minum yang ada di desa nanga suhaid, tetapi program ini memperhatikan banyaknya warga yang sangat memerlukan sumber air bersih.