Badan Perencanaan Pembangunan daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kapuas Hulu yang di wakili oleh Margaretha Herawati,S.Sos.,M.A.P mengikuti kegiatan workshop pengembangan program iklim yang efektif dan inklusifdi provinsi-provinsi terpilih Di Bogor pada 12 – 13 September 2025 di Kampus Kampus School of Government and Public Policy (SGPP) Kec. Citeureup, Jl. Anyar, Hambalang, Sentul – Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan ini memperkuat konsolidasi hasil FGD siklus 1 dan 2 yang telah dilaksanakan di kabupaten dan provinsi sasaran, dengan menggunakan metodologi partisipatif. Melalui perencanaan La Prospective, khususnya modul analisis MICMAC dan MACTOR, proses ini tidak hanya memetakan faktor-faktor kunci dan interaksinya, tetapi juga menyingkap relasi antar-aktor serta keterkaitannya dengan tujuan pembangunan berbasis hutan yang inklusif dan berkeadilan.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua SGPP Bapak Fakhrizal Nashr dan Ketua MANKA Bapak Safendrri Komara Ragamustari. Di Hadiri oleh Margaretha Herawati sebagai Perencana Ahli Muda Bidang Perekonomian. serta dihadiri oleh 6 Kabupaten di Indonesia dan 12 Mitra Pembangunan yang tersebar di beberapa Provinsi Terpilih di Indonesia.
Kajian La Prospective berperan penting dalam membaca kompleksitas sistem tata kelola FOLU, di mana faktor-faktor pengaruh dan ketergantungan sering kali saling berkelindan. Dengan refleksi bersama, hasil analisis ini membantu mengidentifikasi variabel pengungkit utama, memetakan kepentingan aktor, serta menganalisis potensi perubahan yang dapat terjadi. Sintesis dari temuan tersebut menjadi dasar untuk merumuskan strategi berbasis bukti (evidence-based policy), sehingga arah kebijakan di tingkat provinsi dan kabupaten dapat selaras dengan target FOLU Net Sink 2030. Selain itu, melalui tahapan berikutnya—yakni persiapan modul MULTIPOL—workshop ini membuka ruang bagi simulasi skenario alternatif di tingkat provinsi.
Perencanaan skenario La Prospective memastikan bahwa strategi yang dikembangkan tidak hanya reaktif terhadap kondisi saat ini, tetapi juga adaptif menghadapi ketidakpastian jangka panjang. Dengan demikian, hasil workshop tidak sekadar menjadi refleksi akademis, melainkan instrumen praktis untuk memperkuat kapasitas pemerintah daerah dan mitra pembangunan dalam menyusun kebijakan yang konsisten, terukur, dan berkontribusi nyata terhadap pencapaian target FOLU Net Sink 2030.
LINK SOSIAL MEDIA BAPPEDA KAPUAS HULU