BAPPEDA Melaksanakan Kegiatan Pengalaman Pembelajaran dan Inspirasi Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat Lokal Kabupaten Kapuas Hulu 2025

Facebook
Twitter
LinkedIn

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) melalui kegiatan bidang Fisik dan Prasarana, di wakili oleh Agus Darmanta, ST,.MT., Iin Nisah, ST., MT., Robertus Kale Tali Botoor, SE, Muhammad Hotsada Borneo Panjautan, S.STP, Melaksanakan Kegiatan Jadi saksi Ekpos Pembelajaran Konservasi Berbasis Masyarakat Acara Berlangsung di Rumah Panjang Kedungkang Kabupaten Kapuas Hulu (21/07/2025)

Acara ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan perangkat daerah, di antaranya dari Bappeda, Dinas Pemuda dan Olahraga dan Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, serta Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman, Pertanahan, dan Lingkungan Hidup. Hadir pula Camat, Kepala Desa, dan perwakilan dusun se-Kecamatan Batang Lupar.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Balai Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS), perwakilan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (BKSDAE) Kalimantan Barat, para mitra pembangunan, serta masyarakat adat Rumah Panjang Kedungkang yang menjadi tuan rumah.

Sebuah kegiatan inspiratif bertajuk “Suara dari Tapak: Pengalaman, Pembelajaran dan Inspirasi Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat Lokal” resmi dibuka oleh Bapak M. Nazzarudin, S.K.M., M.P.H., selaku Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, di Rumah Panjang Kedungkang, Kecamatan Batang Lupar.

Acara ini merupakan puncak dari program tiga tahun yang dijalankan oleh CIFOR dan Yayasan Riak Bumi dengan dukungan dari Darwin Initiative (Inggris) dan IKI-BMUB (Jerman). Program tersebut menyoroti praktik konservasi berbasis masyarakat yang tidak hanya menjaga habitat orangutan, tetapi juga meningkatkan penghidupan masyarakat lokal.

Dalam sesi diskusi dan talkshow, masyarakat berbagi kisah tentang keberhasilan pembangunan mikrohidro, akses air bersih, pengelolaan hasil hutan bukan kayu, hingga inovasi dalam tenun dan pangan lokal. Tak hanya itu, mereka juga menceritakan upaya perlindungan orangutan melalui monitoring partisipatif dan penguatan aturan adat.

Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul inspirasi dan kolaborasi yang lebih kuat antar pihak, serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

LINK SOSIAL MEDIA BAPPEDA KAPUAS HULU

Berita Lainnya

info.kapuashulukab.go.id | develop by Diskominfotik Kapuas Hulu | © 2019  | Privacy Policy