Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan mengendalikan penyakit tidak menular, Puskesmas Pengkadan melaksanakan kegiatan Penyuluhan Hipertensi dan Senam Prolanis di Nanga Semelagit, pada Selasa, (14/10/2025).
Kegiatan ini menyasar peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), khususnya penderita hipertensi. Program Prolanis merupakan salah satu upaya Puskesmas untuk membantu masyarakat yang menderita penyakit kronis agar tetap sehat, produktif, dan mampu menjalani aktivitas sehari-hari dengan kualitas hidup yang baik.

Kegiatan dipimpin oleh Sudadi, A.Md.Kep dan Nicky Dewi Oktavia, A.Md.Keb, dengan dihadiri petugas kesehatan, kader posyandu, serta peserta Prolanis. Sebanyak 25 peserta hadir dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan antusias.
Kegiatan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran tekanan darah, berat badan, serta lingkar perut untuk memantau kondisi fisik peserta. Setelah itu, dilanjutkan dengan penyuluhan tentang hipertensi, di mana petugas kesehatan memberikan edukasi mengenai penyebab, faktor risiko, serta cara pencegahan hipertensi melalui pola makan seimbang, pengendalian stres, dan rutin berolahraga.
Sesi penyuluhan diakhiri dengan kegiatan senam Prolanis, yang diikuti seluruh peserta dengan penuh semangat. Senam ini tidak hanya berfungsi untuk menjaga kebugaran, tetapi juga membantu melancarkan peredaran darah dan menstabilkan tekanan darah bagi penderita hipertensi.
Menurut penanggung jawab kegiatan, tujuan utama pelaksanaan Prolanis adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepatuhan masyarakat dalam menjalani pola hidup sehat serta pengobatan yang teratur. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antara petugas kesehatan dan masyarakat, sekaligus membangun semangat kebersamaan dalam menjaga kesehatan.
Dengan adanya kegiatan ini, Puskesmas Pengkadan berharap para peserta dapat menerapkan gaya hidup sehat, rutin memeriksakan tekanan darah, serta mengikuti kegiatan Prolanis secara berkala agar risiko komplikasi akibat penyakit kronis dapat diminimalkan. Kegiatan semacam ini juga diharapkan menjadi contoh positif bagi masyarakat lainnya untuk aktif menjaga kesehatan sejak dini. (*)


