Dalam rangka Hari Orangutan Sedunia dan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Green Leadership Community — wadah komunitas anak muda peduli lingkungan dan kelestarian budaya — menggelar nonton bareng dan diskusi film bertajuk “Perempuan, Tenun Kapuas Hulu, dan Peran Walidata Melalui Strategi Interaktif untuk Kapuas Hulu Semakin Hebat”.
Acara ini berlangsung di Menara Kopitiam, Minggu (24/8/2025).
Hadir sebagai narasumber, Margaretha Mala dari kelompok tenun Endo Segadok dan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Kapuas Hulu, Hadi Pranata, S.STP., M.Si. Diskusi dipandu oleh Amizha Sellomitha, A.Md.T., Duta GenRe Provinsi Kalbar.
Mala menegaskan bahwa peran anak muda sangat diperlukan dalam pemajuan pelestarian kebudayaan sekaligus mendukung upaya konservasi. Ia juga mengingatkan agar perhatian tidak hanya tertuju pada tenun.
“Selain tenun, kita juga punya anyaman, manik-manik, dan banyak kerajinan lain. Kapuas Hulu sangat kaya, jadi jangan menutup diri hanya pada satu produk atau ikut-ikutan yang sedang viral saja,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Kadis Kominfotik KH, terdapat sejumlah tantangan serius dalam pelestarian tenun Kapuas Hulu, seperti minimnya regenerasi penenun, harga jual yang rendah, hingga data UMKM yang belum lengkap.
“Walidata hadir untuk mengumpulkan dan memvalidasi data penenun serta UMKM, mulai dari identitas, kapasitas produksi, hingga standar produk,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hadi menyampaikan bahwa data terintegrasi tersebut nantinya dikemas dalam bentuk katalog digital dan dashboard promosi, sehingga tenun Kapuas Hulu dapat lebih mudah dipasarkan, baik di tingkat lokal maupun internasional.
“Dengan data ini, pemerintah, NGO, maupun pelaku pasar bisa menganalisis tren motif, harga rata-rata, hingga negara tujuan potensial. Para penenun pun dapat menyesuaikan produksi sesuai kebutuhan pasar,” tambahnya.
