Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si, bersama Wakil Bupati Kapuas Hulu, Sukardi, S.M, menghadiri langsung Puncak Perayaan Gawai Dayak bertajuk “Entibab Ningkau Kandau Bedangkan” yang digelar pada Rabu malam, (25/6/2025), di Dusun Nanga Entibab, Desa Nanga Dangkan, Kecamatan Silat Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu. Kegiatan yang dimulai pukul 19.00 WIB tersebut berlangsung meriah dan khidmat, disambut antusias oleh masyarakat serta tokoh adat setempat.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, para Staf Ahli Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Dinas Perikanan Kapuas Hulu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kapuas Hulu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kapuas Hulu, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Kapuas Hulu. Selain itu, turut hadir Ketua dan tokoh adat Dayak Seberuang Ensilat, Camat Silat Hulu, jajaran Forkopimcam, Kepala Desa Nanga Dangkan beserta perangkatnya, pemuda adat, panitia pelaksana, serta seluruh lapisan masyarakat yang memadati lokasi acara.
Tema Gawai tahun ini, “Entibab Ningkau Kandau Bedangkan”, menurut Wakil Bupati, merupakan seruan moral untuk kembali menghargai warisan leluhur, membangun persaudaraan, dan menatap masa depan tanpa tercerabut dari akar budaya. Ia menekankan bahwa dari desa kecil seperti Nanga Dangkan, semangat kearifan lokal dapat menjadi suara yang menggema hingga ke tingkat pengambil kebijakan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si, dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan Gawai Dayak yang dinilai semakin baik dari tahun ke tahun. Namun demikian, ia memberikan penekanan penting agar esensi budaya tidak tergerus oleh euforia semata.
“Saya percaya, dari tahun ke tahun Gawai semakin baik dan sempurna. Namun demikian, saya berharap ke depan, Gawai Dayak tidak hanya sekadar perlombaan atau makan minum. Saya ingin di Dusun Nanga Entibab ini tetap melestarikan budaya yang digunakan nenek moyang sejak zaman dahulu,” ujarnya dengan tegas.
Ia menambahkan bahwa kehadirannya dalam acara tersebut bukan sekadar kunjungan seremonial, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari komitmen pemerintah untuk hadir di tengah-tengah masyarakat adat. Baginya, pelestarian budaya lokal adalah bagian penting dari pembangunan yang berkeadilan dan berkarakter.
“Negara tidak boleh abai terhadap akar budaya. Justru dari nilai-nilai inilah kita membangun masa depan yang bermartabat,” tegasnya.
Acara yang berlangsung hingga larut malam ini diisi dengan berbagai prosesi adat, pertunjukan seni Dayak, dan jamuan tradisional. Suasana hangat dan khidmat terasa begitu kuat, menjadi penanda bahwa budaya masih menjadi denyut utama kehidupan masyarakat Dayak di Kapuas Hulu.
Dengan sinergi antara Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, diharapkan pelestarian budaya seperti Gawai Dayak ini akan terus mendapat dukungan dan ruang dalam arah kebijakan pembangunan. Kapuas Hulu, sebagai wilayah yang kaya akan keberagaman budaya dan adat istiadat, terus berkomitmen untuk menjadi daerah yang “Semakin Hebat” tidak hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam merawat jati diri budaya lokal.