Dinas Perikanan (DISKAN) melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Rudy Kurniawan, S.E., M.Si. mengikuti Launching Sinergi Program Desa Pangan Aman dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal yang diselenggarakan oleh Badan POM dan Kementerian Kesehatan RI via Zoom Meeting di Ruang Multimedia Dinas Perikanan, Senin (14/10/2024).
Launching ini dilaksanakan dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan kesehatan melalui penguatan promotif dan preventif serta pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi tiga beban masalah gizi buruk di Indonesia diantaranya kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kelebihan berat badan, untuk itu akan dilakukan Launching Sinergi Program Desa Pangan Aman dan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal.
Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam sambutannya mengatakan bahwa program desa pangan ini dilakukan karena masih banyak anak-anak kita yang masih menderita stunting, tapi ada juga sebagian dari anak anak kita yang mengalami kelebihan gizi dan pada akhirnya mengalami kelebihan berat badan. Hal tersebut dapat dilihat dari angka stunting yaitu 21,7 persen dan angka kematian akibat penyakit non-infeksius sebesar 73 persen.
“Kekurangan gizi yang bermanifestasi mikronutrien ini bisa diantisipasi lewat edukasi, lewat pembinaan, lewat program-program yang tertata dengan berbasis bahan pangan lokal dan saya berharap sinergi antara Badan BPOM dan Kemenkes bisa lebih kuat lagi untuk mengatasi permasalahan ini” tutup Ikrar.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan upaya untuk mengatasi masalah gizi pada balita dan ibu hamil, PMT sangat penting karena merupakan obat utama bagi ibu hamil atau ibu bermasalah gizi, penyakit gizi, dan balita penyakit gizi di levelnya underweight, weight falter, sama wasting.
“Stunting merupakan tahapan penyakit gizi yang paling parah, dan kondisi tersebut ada dikarenakan masalah gizi yang dibiarkan berlama-lama tanpa diobati, untuk itu saya ingatkan lagi agar tidak menunggu hingga stunting baru melakukan penanganan, karena jika sudah mengalami stunting itu artinya sudah telat untuk penanganan” ucap Budi.