Unit Pelaksana Teknis Benih Ikan (UPT-BI) Kelansin memiliki kegiatan yang dilakukan secara rutin salah satunya adalah kegiatan pembenihan seperti pembenihan ikan patin, lele, jelawat, nila, mas, dan ikan air tawar lainnya. Ikan Jelawat merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang cukup populer di wilayah Kapuas Hulu dan sudah lama dibudidayakan di UPT-BI Kelansin secara komersil sehingga kebutuhan akan benih ikan jelawat selalu ada, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan benih jelawat, tim teknis melaksanakan pembenihan ikan jelawat yang dilakukan secara induced breeding yang dilaksakan di Ruang Pemijahan UPT-BI Kelansin, Rabu (8/5/2024).
Pramu Benih Ikan Jelawat di UPT-BI Kelansin, Jamri mengatakan proses pembenihan ikan jelawat meliputi pemeliharaan induk, seleksi induk, pemijahan dan pemanenan larva. Salah satu faktor penunjang keberhasilan pemijahan adalah tersedianya induk yang berkualitas, biasanya mulai berumur 2,5 tahun, sehat tanpa ada luka atau cacat, dan yang terpenting juga adalah pasca pemijahan dimana biasanya induk ikan sudah siap kembali dipijahkan setelah 3-6 bulan dalam kondisi pemeliharaan secara terkontrol dan intensif.
“Teknik pemijahan pada ikan jelawat kami lakukan dengan pemijahan intensif, yaitu dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad serta proses ovulasinya dilakukan secara buatan dengan teknik stripping atau pengurutan caranya adalah melakukan pencampuran antara sel sperma dan sel telur dalam satu wadah kemudian ditebar ke akuarium sebagai wadah atau media penetasan” tutup Jamri.
Kepala UPT-BI Kelansin, Buhari mengatakan kegiatan pembenihan yang ada di UPT-BI semuanya dilakukan untuk mencapai target produksi benih yang sudah kami targetkan di awal tahun guna memenuhi kebutuhan akan benih berkualitas untuk para pembudidaya yang ada di Kapuas Hulu tiap tahunnya.