Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu pada 1-27 Juli 2023, jumlah titik hotspot wilayah Kapuas Hulu mencapai 158 titik panas.
Gunawan, S.Sos selaku Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Hulu menyatakan terkait titik panas atau hotspot yang terjadi di Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu untuk sementara masih dalam posisi menengah.
“Jadi faktornya adalah kalau sudah pada posisi tinggi pasti terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan biasa kalau menengah ada kejadian, tapi tidak lama misalnya ada orang membakar lahan sekala kecil lalu hotspot terbaca satelit,” ujarnya pada Jum’at (28 Juli 2023).
Gunawan berharap kerjasama semua pemangku kepentingan terutama masyarakat yang akan membuka lahan dengan cara pembakaran terbatas, agar melapor sesuai dengan aturan yang ada, jika terjadi hal-hal diluar kendali agar secepatnya melapor ke BPBD untuk langkah selanjut agar tim bisa langsung turun ke TKP.
“Kita harapkan agar satgas terbentuk sampai ke tingkat desa-desa untuk memudahkan koordinasi nantinya, dan saat ini posko komando karhutla sudah terbentuk tempatnya di Kantor BPBD,” ucapnya.
Gunawan juga mengingatkan prediksi dan analis BMKG bahwa akan terjadi kemarau berada di Bulan Agustus dan September tahun 2023, dimana hal ini juga akibat pengaruh fenomena El Nino.
Maka dari itu perlu dilakukan langkah-langkah terkait penanggulangan dari sisi regulasi, dimana sudah menetapkan status siaga darurat penanggulangan bencana kabut asap akibat Karhutla.
“Lalu kita bentuk tim komando satgas tingkat kabupaten dengan harapan satgas juga di bentuk ditingkat kecamatan dan desa banyak masukan yang disampaikan peserta pada saat rapat, dengan upaya sinergitas dan kolaborasi semua pemangku kepentingan,” ujarnya
Dengan ini diharapkan, ke depan dampak Karhutla bisa diminimalisir, juga akan melakukan patroli dan pemadaman langsung, sehingga nantinya jika terjadi Karhutla yang tidak bisa di atasi oleh kecamatan dan desa.