Orientasi Peningkatan Kapasitas Pendampingan Ibu Hamil dan Ibu Pascapersalinan Tentang Stunting

Facebook
Twitter
LinkedIn

Subkoordinator Pengendalian Penduduk dan Penyuluhan, Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Kapuas Hulu memfasilitasi kegiatan Orientasi Peningkatan Kapasitas Pendampingan Ibu Hamil dan Pasca persalinan Tentang Stunting yang diselenggarakan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat pada Jumat (26/5/2023).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso, S.Pd.,M.M, serta dihadiri oleh Penata KKB Ahli Madya yang juga Ketua Tim Pokja Bidang KB-KR Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Muslimat, S.Sos.,M.Si beserta jajaran, Plt Sekretaris Dinkes PP dan KB Kabupaten Kapuas Hulu Ade Hermanto, SKM.,M.A.P, Kepala Bidang Dalduk dan KB Elly Dayati, S.E, Subkoordinator Dalduk dan Penyuluhan Ahmad Kurnia beserta jajaran Staf dan Kementerian Agama Kabupaten Kapuas Hulu.

Sasaran kegiatan yakni para Tim Pendamping Keluarga (Kader KB. Bidan, PKK) di Kabupaten Kapuas Hulu.

Dalam sambutannya, Penata KKB Ahli Madya yang juga Ketua Tim Pokja Bidang KB-KR Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Muslimat menyampaikan bawha kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan Kapasitas tim Pendamping Keluarga dalam Pendampingan Ibu hamil dan Ibu Pascapersalinan tentang stunting.

Muslimat juga memaparkan KB Pasca Persalinan merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat dan obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan 42 hari atau 6 minggu setelah melahirkan.

“Sedangkan KB Pasca Keguguran merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat dan obat kontrasepsi setelah mengalami keguguran sampai dengan kurun waktu 14 hari,” jelas Muslimat.

Muslimat juga mengatakan bahwa penting bagi pasangan suami istri untuk memperoleh konseling KB Pasca Persalinan sejak masa kehamilan saat ibu mendapat pemeriksaan kehamilan, karena masih banyak pasangan yang kurang mengerti pentingnya KB PP sehingga diharapkan klien mendapat pelayanan KB segera setelah persalinan.

“Dengan ibu mendapat pelayanan KB Pascapersalinan diharapkan ibu dapat menjaga jarak kehamilan dapat memberikan kesempatan untuk memulihkan kondisi rahim pasca melahirkan, pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dan lanjutannya hingga 2 tahun, serta ibu dapat memberikan perhatian kepada bayi secara optimal,” papar Muslimat.

Kegiatan ini sangat strategis, karena hadir para Tim Pendamping Keluarga.

“Mari terus meningkatkan kolaborasi dengan lintas sektor. Kita sudah membentuk TPPS tingkat provinsi hingga desa, bangun terus Sinergitas, karena struktur yang dibangun pusat sudah merangkul semua komponen, mudahan tim ini bekerjasama menekan angka stunting di Kabupaten Kapuas Hulu,” harap Muslimat.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso mengharapkan melalui kegiatan ini diharapkan dapat terus mendorong semangat lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kapuas Hulu.

“Dalam penanggulangan stunting kita memang dibenturkan dengan berbagai keterbatasan, terutama untuk daerah – daerah yang jangkauannya jauh dan sulit. Jadi ini perlu Kolaborasi kerjasama tim pendamping sangat penting,” pesan Kadinkes PP dan KB.

Narasumber kegiatan diantaranya Rayna Anita, SKM.,M.P.H, Ahli Gizi Provinsi Kalbar, kemudian Ketua Ikatan Bidan (IBI) Cabang Kabupaten Kapuas Hulu Dessy Wulantari, S.ST.

Berita Lainnya

info.kapuashulukab.go.id | develop by Diskominfotik Kapuas Hulu | © 2019  | Privacy Policy