Bupati Kapuas Hulu Ikuti Perayaan Misa Dange Inkulturasi

Facebook
Twitter
LinkedIn

Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, mengikuti Misa Dange Inkulturasi di Gereja Katolik Paroki Santo Antonius dari Padua Mendalam, Kecamatan Putussibau Utara, Kapus Hulu pada Selasa (4/5/2023).

Pada kesempatan tersebut Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menekankan kepada para generasi muda bagaimana meneruskan dan melestarikan serta memperkenalkan adat budaya khususnya di Mendalam.

“Kalau kita meliat tadi yang tampil ini orang – orang tua semua, dan keterlibatan anak muda agak kurang. Kedepanya para orang tua kita ini berbagi pengelamanlah, memberikan ilmu kepada para anak muda, supaya adat dan budaya kita tidak tergerus zaman dan tidak tertinggal oleh Zaman, jangan sampai punah, jangan sampai musnah, Karena inilah yang paling berharga, warisan para nenek moyang kita, leluhur kita,” katanya.

Kapuas Hulu ini sungguh luar biasa kata Buapti, beragam adat dan budayanya. Demikian juga dengan Dayak itu ada 22 sub suku, baik itu sub suku yang besar maupun sub suku yang kecil, salah satunya sub suku Dayak Kayaan. Ia menilai Adat Dange yang dikolaborasikan dengan misa salah satu yang menarik dan unik serta yang langka, tidak semua daerah yang bisa melaksanakan ritual ini.

“Kita bersyukur bagaimana para orang tua kita dulu, pada zaman Pastor A.J Ding Ngo SMM pastor pertama orang kayaan, bagaimana dia berpikir kedepan untuk mengkolaborasikan adat dan budaya kita di dalam suatu misa sehingga perlu terus kita lestarikan dan kita pertahankan,” ujarnaya.

Lanjut Buapati, selaku suku Dayak Kayaan, sangat bangga dengan kegiatan Dange, bagaimana kita bisa memperpadukan adat budaya kita Dayak kayaan ini, dengan suatu misa, mempersembahkannya dalam suatu misa, Tentu kita berterima kasih kapada orang tua kita dulu bagaimana dia memikirkan, merumuskan sehingga kegiatan seperti ini bisa kita lihat dan saksikan sampai saat ini, demikian juga dengan misa dalam bahasa kayaan, saya sebagai seorang Dayak kayan sangat banga.

“Saya sudah berkeliling di Kalbar ini, mungkin Misa Dange Inkulturasi ini, salah satu yang bisa membawa misa bahasa daerah dalam gereja, untuk saat ini sudah ada juga daerah daerah lain sudah mulai, tapi setau saya yang pertama itu adalah dari kita kayaan,”katanya.

Inti dari Dange ini ujar Buapti, adalah bagaimana wujud syukur kita kepada Tuhan, mensyukuri atas hasil kerja kita selama satu tahun, baik itu bertani berkebun dan sebagainya.

“Dan kita berdoa pada hari ini, memohon kepada Tuhan agar pekerjaan kita, segala upaya dan usaha kita kedepan, diberkati oleh Tuhan kedepanya,” pungkasnya.

 

Berita Lainnya

info.kapuashulukab.go.id | develop by Diskominfotik Kapuas Hulu | © 2019  | Privacy Policy