Ribuan masyarakat memadati pasar merdeka di kota Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu (5/2/2023) malam. Mereka beramai-ramai menonton atraksi dalam acara Cap Go Meh.
Ketua Panitia, Stevanus menuturkan Cap Go Meh adalah malam ke lima belas Imlek. Pihaknya bersyukur kegiatan tersebut bisa diadakan pada tahun kelinci.
“Semoga tahun kelinci ini membawa kedamaian dan kesuksesan untuk masyarakat Kapuas Hulu,” ujarnya.
Pada Imlek kali ini dihadirkan Naga sepanjang 38 meter dan ada juga barongsai. Semoga tahun depan naga yang dihadirkan lebih panjang lagi.
“Saya mengapresiasi pihak panitia, donatur, aparat keamanan dan lainnya. Dengan dukungan semuanya kegiatan berjalan baik,” tegasnya.
Budi Chin selaku Ketua Yayasan Bhakti Suci mengatakan Imlek tahun ini mulai diadakan sejak tanggal 1 malam dan berakhir di 15 malam. Imlek sangat berarti bagi Etnis Tionghoa. Naga dan barongsai memiliki filosopi kebersamaan. Semua pemain naga dan barongsai harus bergerak baru ada tarian yang indah.
“Hal ini menggambarkan doa kepada kita semua agar terwujud keharmonisan, kemakmuran bagi kita pada imlek kali ini,” ujarnya.
Budi Chin mengatakan pemuda Tionghoa di Putussibau berharap cap go meh bisa jadi agenda festival di Putussibau. Dengan begitu pelaksanaannya bisa berkesinambungan guna pelestarian budaya.
“Kami ada kerinduan adakan ini setiap tahun namun kami terkendala pendanaan, mohon dukungan Pemda Kapuas Hulu,” ujarnya.
Bupati Kapuas Hulu mengatakan Cap Go Meh adalah budaya leluhur Thionghoa. Tionghoa adalah salah satu dari beragam etnis di Kapuas Hulu. Pihaknya mendukung Cap Go Meh di Kapuas Hulu dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Malam ini ramai yang ingin lihat atraksi budaya Thionghoa. Sama juga yang seperti antusias masyarakat ingin lihat kebudayaan lainnya di Kapuas Hulu,” ucapnya.
Tak hanya itu, kegiatan cap go meh turut memberi dampak ekonomi lantaran disekitar lokasi kegiatan ada pedagang kecil yang mendapatkan pelanggan.
“Saya juga mengapresiasi TNI Polri yang mendukung keamanan sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik,” tambah Bupati.
“Perlu dukungan bersama agar hubungan umat beragama dan antar etnis tetap harmonis. Keberagaman yang ada adalah kekuatan kita membangun dan keadaan yang aman akan membuat pembangunan berjalan lancar,” tuntas Bupati.