Aktifkan Pokmaswas Untuk Membantu Pengawasan Ilegal Fishing

Facebook
Twitter
LinkedIn

Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perikan Sekaligus Sub Koordinator Seksi Perlindungan Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kapuas Hulu, Yulianus Surirondiny, mengatakan dalam menjaga kelestarian sumber daya perikanan di perairan Kapuas Hulu, pihaknya mengaktifkan kembali Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) perikanan. Pokmaswas berperan membantu dalam mengawasi sumber daya ikan di perairan Kapuas Hulu, khususnya di lingkup Desa.

“Selain itu, Dinas Perikanan bekerjasama dengan PSDKP dalam melaksanakan pengawasan patroli rutin secara bersama sama,” ucapnya di Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Jumat (08/04/2022).

Selain hal tersebut, kata Yulianus, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi itu tentang larangan untuk membudidayakan ikan Ikan asing invasi atau Invasive Alien Spesies (IAS), atau pembudidayaan ikan – ikan dari luar yang dapat membahayakan ikan – ikan endemik perairan Kapuas Hulu, seperti ikan arwana brazil, nila maupun ikan bawal.

“Ikan – ikan ini sangat membahayakan ikan – ikan endemik, terutama yang berukuran kecil, karena memiliki sifat yang ganas, serta tingkat reproduksi yang tinggi,” katanya.

Yulianus menjelaskan ikan Brasil ini tingkat konsumsi nya tinggi, jadi dia akan mengkonsumsi anak ikan yang lain yang ada di perairan Kapuas Hulu. Sedangkan ikan Nila, reproduksinya tinggi dapat berkembang biak dengan cepat, adaptasi nya juga cepat, yang bisa hidup di berbagai kondisi perairan. Begitu juga dengan ikan bawal, selain dapat membahayakan keselamatan juga dapat membahayakan ikan endemik.

“Ikan bawal ini sifat nya juga ganas dan tidak memilih mangsa, baik ikan maupun hewan lain yang lemah,” ucapnya.

Sedangkan kendala yang dihadapi selam ini, kata Yulianus, dalam melakukan pengawasan, salah satunya rentan kendali yang sangat jauh sehingga membutuhkan biaya yang cukup tinggi, khususnya untuk bahan bakar minya. Selain itu juga, pihaknya terkendala dengan sarana prasarana patroli yang sampai saat ini belum memadai.

“Kita selama ini hanya mengandalkan ketersediaan sarana patroli dari pihak PSDKP,” ujarnya.

Himbauan kami kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang dapat merusak sumber daya ikan perairan Kapuas Hulu, baik itu penyetruman maupun tuba, serta pengunaan alat tangkap yang ukuran mata jaring nya kecil.

“Kalau patroli kita melakukan pengawasan di semua sungai maupun danau yang ada di kapuas hulu, termasuk sungai kapuas beserta anak sungai nya,” ungkapnya.

Terkait sarana prasarana pihaknya juga mengalami kendala di dalam sumber daya manusia pengawasan. Pada saat ini Dinas Perikanan Kapuas Hulu hanya memiliki 1 orang personel pengawas perikanan.

“Pengawas itu juga merangkap sebagai penyidik pegawai negeri Sipil,” ucapnya.

Karena keterbatasan SDM, peran aktif Pokmaswas serta masyarakat nelayan dalam pengawasan sumber daya ikan sangat diperlukan. Saat ini Kapuas Hulu menghadapi musim kemarau, yang saat ini ada musim ikan sedang melakukan ruaya, jadi para nelayan mulai aktif menangkap ikan. Selain itu oknum masyarakat yang melakukan ilegal fishing juga semakin meningkat.

“Jadi diharapkan peran serta nelayan dalam melakukan pengawasan sumber daya ikan di perairan Kapuas Hulu, Kita juga berharap pihak terkait, supaya dapat mengalokasikan perekrutan pengawas perikanan. Ini untuk memperkuat sumber daya perikanan, di bidang pengawasan perikanan Kapuas Hulu,” tuntasnya.(yohanes)

Berita Lainnya

info.kapuashulukab.go.id | develop by Diskominfotik Kapuas Hulu | © 2019  | Privacy Policy