Dinas Perikanan melalui Bidang Perikanan Budidaya melakukan kegiatan percontohan pembuatan pakan kepada masyarakat yang digelar di Desa Nanga Nyabau Kecamatan Putussibau Utara, Juma’t (23/7/2021). Program Kementerian Kelautan dan Perikanan yang di inisiasi oleh salah Anggota DPR RI Komisi IV yaitu Yessi Melania, S.E yang turut hadir dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Satminkal BPPP Tegal ,Wilayah kerja Kapuas Hulu dan dikordinir oleh Dora beserta anggota penyuluh muda berbakat dan diikuti oleh kelompok pembudidaya Desa Nanga Nyabau.
“kami sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ini, karena telah banyak membantu dan terus mendukung pembangunan perikanan kabupaten Kapuas Hulu,khususnya masyarakat di Nanga Nyabau ” ungkap Yessi.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu Roni Januardi S.Sos.,M.Si mengatakan bahwa penyediaan pakan ikan dalam suatu usaha budidaya ikan adalah salah satu faktor yang krusial. Bagi pembudidaya.hal ini di karenakan meskipun pemberian pakan yang baik dan cukup sangat menentukan hasil panen.
Kadis Perikanan juga menambahkan disisi lain biaya pakan ini adalah penentu terbesar dari suatu faktor produksi. Total volume pakan yg dikeluarkan untuk satu siklus produksi akan menentukan harga pokok penjualan (HPP) ikan. Seringkali ditemukan fakta, bahwa setelah panen dan di kalkulasikan antara HPP dan harga pasar ring nya cukup tipis, kadang sama, bahkan HPP nya di bawah harga pasar.

Bagi pembudidaya kecil dengan volume panen yang terbatas, dengan keuntungan yang tipis per siklus panen ini, tidak dapat menutupi semua biaya yang diperlukan. Hal ini lah membuat pembudidaya kecil ini tidak dapat menginvestasikan kembali pendapatan usahanya untuk siklus usaha selanjutnya. Usaha mereka akan kembali di lanjutkan apabila mereka kembali mendapat bantuan pakan ,obat obatan ,benih dari pemerintah.
Menurut Roni Hal ini lah menjadi fenomena sebagian besar pembudidaya kecil ikan konsumsi di kabupaten Kapuas Hulu. Terkait dengan strategi untuk mengatasi masalah ini, disampaikan oleh kadis perikanan kabupaten Kapuas Hulu bahwa strategi untuk mengatasi kendala produksi yang di sebabkan oleh lemahnya kemampuan penyediaan pakan dan atau biaya produksi ini lakukan.
Langkah pertama dengan implementasi teknologi budidaya yang dapat merubah ekosistem perairan kolam pemeliharaan (media budidaya) untuk hidup ,tumbuh dan berkembangnya flok yang tersusun berbagai mikro organisme, sebagai sumber pakan tambahan alami bagi ikan yang sedang di budidaya tersebut. Dengan tersedia pakan alami didalam kolam pemeliharaan maka akan menekan pengeluaran pakan buatan dari pelet nya sampai 40 %.
Selanjutnya Implementasi pembuatan pakan alami seperti berternak magot kepada semua pokdakan. Dilanjutkan dengan implementasi pembuatan pakan buatan (pelet). Apabila tiga metode ini dapat diterapkan maka kesulitan pakan akan dapat di atasi oleh pokdakan.