Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, Roni Januardi menyampaikan bahwa pada tahun 2020 ada 6 danau lindung yang secara rutin memproduksi ikan konsumsi. Keenam danau tersebut adalah Danau Baru Nanga Embaloh kecamatan Embaloh Hilir serta danau Empangau, danau Sunjung, danau Keliling, danau Pengelang serta danau Aur di kecamatan Bunut Hilir. Total produksi dari 6 danau tersebut di tahun 2020 sekitar 32 ton.
“Danau ini kami sebut danau lindung, ini adalah bagian dari strategi Dinas Perikanan, terkait dengan permasalahan – permasalahan produksi ikan tangkap,” ujarnya di Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Selasa (22/6/2021).
Produksi ikan tangkap pada tahun 2016 potensinya hanya 28 kg per hektare dalam 1 tahun, lalu pada tahun 2021 ini sudah naik, potensi produksi perairan tangkap sekitar 35 kg per hektare pertahun. Tentu saja produksi ini masih rendah lalu potensi nya naik cuma tidak terlalu signifikan, karena ada beberapa kendala dan permasalahan di perairan Kapuas Hulu belum maksimal.
“Pertama masih tingginya penangkapan yang tidak ramah lingkungan bahkan merusak, seperti penyentruman, penggunaan alat tangkap yang tidak lestari, kurang kawasan untuk perlindungan ikan untuk berkembang biak,” tutur Roni.
Terhadap permasalahan tersebut, kata Roni, strategi pihaknya adalah mengembangkan beberapa danau dengan budidaya sistem CBF. CBF adalah suatu budidaya dengan mengunakan peralatan, memberdayakan stok ikan yang ada di danau, kemudian dikembangkan dengan mengunakan pakan alami pada sumberdaya yang ada di danau tersebut.
“Secara alami danau danau lindung ini diberdayakan untuk membesarkan ikan – ikan yang sudah ada di masing-masing danau,” ujarnya.
Roni mengatakan CBF selain memudahkan proses pemijahan ikan-ikan juga dapat menjadi bank ikan. Sebab produksinya berkelanjutan.
“Ini adalah salah satu strategi bagi Dinas Perikanan, untuk terus menjaga memelihara jangan sampai semua kawasan-kawasan Perikanan tangkap ini, sehingga masih ada berapa tempat untuk dijaga untuk pelestarian ikan kedepan,” tuntasnya. (Yohanes)
