Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menyatakan, berdasarkan data yang disampaikan oleh BMKG diperkarakan pada tahun 2021 ini musim kemarau tidak akan panjang seperti tahun 2019, namun diperkirakan akan lebih kering dari tahun 2020.
“Prakiraan awal musim kemarau tahun 2021 akan masuk antara bulan Juli dasarian II – Agustus dasarian 1. Maka dari itu Pemerintah Daerah berharap semua desa se kabupaten Kapuas hulu dapat menyiasati melalui dana desa sudah memiliki peralatan pemadam kebakaran portabel,” ujarnya kepada wartawan, Jumat 18 Juni 2021.
Mengapa penting desa menyiapkan peralatan pemadam kebakaran tersebut, dijelaskan Fransiskus Diaan, karena sebagai antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi baik kebakaran hutan dan lahan maupun kebakaran pemukiman.
“Jadi kita semua sama-sama melakukan penanganan kebakaran baik Karhutla maupun pemukiman, dengan secara cepat,” ungkapnya.
Kepala BPBD Kabupaten Kapuas Hulu Gunawan menyatakan, untuk mengantisipasi penanganan kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau tahun 2021, yanu diprediksi oleh BMKG pada bulan Juli sampai Agustus, pihaknya sudah membentuk relawan pemadam kebakaran di sejumlah desa.
“Tujuan kita adalah supaya relawan pemadam kebakaran itu bisa membantu pemerintah dalam penanganan kebakaran Karhutla maupun pemukiman di daerah masing-masing. Supaya penanganan kebakaran itu cepat padamkan, sehingga tidak harus menunggu petugas yang datang,” ujarnya.
Menurut data BPBD Kapuas Hulu jumlah relawan pemadam kebakaran wilayah Kapuas Hulu saat ini ada 19 kelompok, tersebar di sejumlah desa yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu yaitu, tahun 2018 ada di Desa Kenepai Komplek, Desa Permata, tahun 2019 Desa Nanga Suhaid, Benua Ujung, Desa Ranyai, Desa Nanga Tepuai, tahun 2020 di Desa Nanga Embaloh, Desa Tanjung Intan, Desa Bika, Desa Sungai Uluk, Desa Tekudak, Desa Nanga Dangkan, dan tahun 2021 ini Desa Seluan, Desa Cempaka Baru, Desa Rantau Kalis, Desa Rantau Prapat, Desa Teluk Sindur, Desa Bokong, dan Desa Datah Dian.
