People Resources and Censervation Foundation (PRCF) Indonesia kembali bekerjasama dengan Dinas Perikanan untuk menjadi narasumber dalam pelatihan pengolahan Abon dan Naget Ikan di Desa Nanga Lauk, Embaloh Hilir (3-4/6/2021).
Narasumber yang melatih yakni Aries Nur Sejati, A.Md Staf Bidang Perikanan Budidaya. Kegiatan ini merupakan kali ke dua setelah sebelumnya pelatihan pembuatan kerupuk kering bulan Maret 2021 dari PRCF di Desa yang sama.

Pada kali ini ini pelatihan pembuatan abon dan nagget. Abon ikan merupakan produk yang memadukan beberapa cara pengawetan ikan yaitu perebusan atau pengukusan, penambahan bumbu – bumbu tertentu, dan penggorengan. Tekstur yang lembut, rasa dan aroma yang khas abon ikan dapat digunakan untuk lauk makan nasi, teman makan roti maupun sebagai isi pada beberapa makanan kecil.
Pelatihan membuat abon ikan mengunakan bahan baku ikan toman. Pemilihan ikan toman karena pada umumnya ikan dari jenis ikan ini banyak dipilih karena mudah didapatkan dan rasanya yang lezat juga karena tekstur dagingnya yang tidak lunak dan tidak berair. Sehingga hasilnya abon yang dibuat lebih tahan lama.
Kegiatan yang diikuti oleh 23 anggota kelompok dari ibu-ibu rumah tangga Desa Nanga Lauk tersebut juga membuat Nagget. Merupakan salah satu produk diversifikasi pengolahan hasil perikanan. Pada dasarnya nugget ikan hampir sama dengan nugget ayam. Perbedaannya terdapat pada bahan baku yang digunakan saja yaitu ikan.
Menurut Aries produk tersebut sebeanrnya sudah tidak asing lagi di masyarakat. Karena produk tersebut sudah ada di Toko dan Swalayan di Kapuas Hulu. Tapi kali ini yang dibuat dari ikan toman baru pertama kali di Desa Nanga Lauk. Sehingga Aries berharap produk yang dibuat tersebut terus dikembangkan hingga bisa dijual di Toko dan Swalayan dengan kemasan yang menarik. Apalagi menurunya dari PRCF sudah membantu kelompok dengan alat pengering abon. Sehingga produk yang dihasilkan sudah bisa sesuai standar yang diinginkan oleh konsumen.