Mobile Polymerase Chain Reaction (PCR) test yang dimiliki Pemerintah Daerah (Pemda) Kapuas Hulu sudah rusak. Keadaan tersebut turut menghambat terkait pemeriksaan sampel swap Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengatakan bila lonjakan kasus positif Covid-19 terus naik di Kapuas Hulu. Pihaknya berencana untuk membangun laboratorium PCR permanen. “Namun kita melihat kemampuan anggaran lagi, memang ada rencana untuk buat laboratorium PCR yang tetap,” ungkapnya, Rabu (9/6/2021).
Selama ini, kata Bupati, mobile PCR tidak bisa dikerahkan ke daerah-daerah. Sebab itu terdiri dari perangkat-perangkat yang butuh akses jaringan internet. “Itu gunakan software, jadi mudah rusak, dia juga hanya melayani di Dinkes Kapuas Hulu,” tutur Bupati.
Bila Kapuas Hulu ada laboratorium PCR sendiri, maka bisa melakukan pemeriksaan lebih cepat. Bupati berharap itu bisa terwujud. “Kalau anggaran cukup nanti diupayakan dari Dinas Kesehatan,” ucapnya.
Tak luput, Bupati juga menghimbau agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan. Baik itu menggunakan masker dalam beraktifitas, rajin mencuci tangan dengan sabun atau gunakan handsanitizer, lalu jaga jarak. Tak kalah penting juga hindari kerumunan dan kurangi mobilitas ke daerah-daerah lain yang rawan Covid-19,” tuntas Bupati. (Yohanes)