Wakil Kepala SMA Negeri I Putussibau, H. Padilah Daulay, mengatakan 100% siswa siswi di SMA Negeri (SMAN)1 Putussibau melakukan pembelajaran dalam jaringan (Daring). Siswa melakukan pembelajaran daring ada yang dari rumah masing-masing, ada juga yang melakukan pembelajaran daring dari sekolah. Hal tersebut dikarenakan Siswa tidak memiliki hp android, tidak memiliki paket atau mengalami kendala – kendala lainya.
“Sekitar 95% siswa melakukan pembelajaran daring dari rumah. Sisanya datang ke sekolah berhubung tidak punya hp android, tidak punya paket serta kendala – kendala lainya,” katanya saat ditemui di Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Kamis (28/1/2021).
Daulay mengatakan, dalam sistem pembelajaran daring dari pihaknya susah dalam mengontrol siswa, diantaranya bagaimana pemahaman siswa terhadap pembelajaran sendiri, serta terkadang terhalang oleh waktu juga, sehingga materi yang disampaikan kepada siswa tidak banyak. Walaupun memang di masa wabah pandemi Covid-19 ini tidak mengejar kurikulum, yang pasti siswa ada belajar semaksimal mungkin dari pembelajaran daring tersebut, tapi yang pasti tidak mengejar target kurikulum.
“Kita sekarang ini pakai aplikasi zoom dan itu setelah 45 menit putus. Untuk nyambung lagi, lama lagi prosesnya, jadi ada batas batas dalam waktu sekian lama putus sendiri zoom nya, jadi 5 atau 10 menit tersita lagi waktunya,” katanya.
Selain itu Daulay juga mengharapkan, wabah pandemi Covid-19 cepat berakhir, agar semua dapat beraktivitas normal seperti biasanya. Dengan begitu pembelajaran bisa secepatnya kembali ke tatap muka, karena dengan pembelajaran tatap muka kita dapat mengetahui karakter siswa dengan baik, lebih mengetahui sampai dimana pemahaman siswa didalam belajar itu sendiri, dan juga lebih efektif.
“Harapan kita agar Covid-19 ini cepat berakhir, sehingga kita bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka,” tuntasnya.
(Yohanes)