Puskesmas Putussibau Selatan melaksanakan kegiatan mengatasi Trauma Healing pada anak-anak Rumah Betang RT.04 Desa sayut Kecamatan Putussibau Selatan pasca bencana kebakaran beberapa hari lalu.
Kepala Puskesmas Putussibau Selatan dr. Dasmiati Olfah menyampaikan, kegiatan tersebut penting dilaksanakan untuk memulihkan psikologi warga, karena peristiwa tersebut telah mengakibatkan ratusan kepala keluarga kehilangan tempat tinggalnya.
“Mereka yang terdampak bencana kebakaran mengungsi ke tempat keluarga dan tetangganya.
Bagi para korban dari kejadian ini tentunya dapat menimbulkan trauma yang mendalam ataupun korban biasanya rentan terhadap stres,” ungkapnya.
Dikatakan Dasmiati Olfah, dampak dari gangguan trauma itu sendiri tentu bervariasi, dari yang ringan sampai yang berat.
“Beberapa gangguan trauma itu diantaranya selalu merasa cemas dan sangat mengganggu, terbayang-bayang dengan peristiwa bencana, mimpi buruk yang menyebabkan kesulitan tidur, kemudian kondisi fisik penderita menjadi siaga ketika mereka mengingat ataupun memikirkan trauma yang dialami,” ungkapnya.
Menurut dr. Olfah, gejala psikis seperti demikian tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, maka para korban harus dibantu agar pulih kondisi psikologisnya dari pengalaman traumatis melalui pemulihan trauma (trauma healing).
“Maka untuk mengatasi hal tersebut, saya selaku Kepala Puskesmas Putussibau Selatan beserta staf mengajak para korban untuk bermain dan bersenda gurau, khususnya anak-anak. Hal ini dapat meringankan tekanan traumatis yang dialami korban,” kata dia.
Untuk itu dilaksanakan terlebih dahulu pembagian masker untuk anak-anak yg akan mengikuti permainan, dan menjelaskan kesehatan yang harus dijalani selama mainan. Kegiatan tersebut dikoordinir oleh Yayan dan Eta.
Selanjutnya permainan dengan membuat lingkaran, perkenalan, serta bernyanyi bersama (Koordinator Yayuk) peserta seluruh anak.
Kemudian bermain balon (Koordinator Sri Agustina dan Yayuk), peserta 20 anak berpasangan serta bermain Kelereng (Koordinator : Deden dan Yayan), peserta 10 anak.
Ada juga lomba makan kerupuk (Koordinator : WITA dan Bahar) peserta 10 anak. Kemudian praktek tata cara cuci tangan pakai sabun (Koordinator drg. Andi) Peserta seluruh anak.
Kepala Puskesmas berharap, dilaksanakannya kegiatan ini dapat melepaskan korban dari perasaan ketakutan dan trauma yang berkepanjangan.