Pencegahan Covid-19 dan DBD di Lokasi Transmigrasi

Facebook
Twitter
LinkedIn

Pada awal Januari 2020, pemerintah Tiongkok melaporkan kasus infeksi coronavirus jenis baru yang menyebabkan gejala mirip pneumonia. Virus tersebut tidak memiliki kesamaan dengan tipe coronavirus mana pun.  Virus tersebut mulanya dikenal sebagai novel coronavirus 2019 (2019-nCoV).

Setelah melewati berbagai pengamatan dan penelitian, 2019-nCoV secara resmi berganti nama menjadi SARS-CoV-2.  SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dicurigai menular dari hewan kelelawar dan ular ke manusia.

Selain bahaya virus corona yang masih mengintai, ancaman penyakit lainnya seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) juga perlu diwaspadai masyarakat.  Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga bulan Juli 2020 telah mencapai 71.633 kasus dengan angka kematian mencapai 459 kasus.

Berkaitan dengan hal tersebut, pada tanggal 18 agustus 2020 Disnakerintrans melalui Bidang Transmigrasi menyerahkan perlengkapan Kesehatan, vitamin dan obat DBD kepada Petugas Kesehatan di dua lokasi transmigrasi (UPT XVIII Kalis Kecamatan Kalis dan UPT XIX Keliling Semulung Kecamatan Embaloh Hilir) di lokasi masing-masing yang diserahkan oleh Ketua Organisasi UPT. 

Menurut Plt. Kepala Bidang Transmigrasi Drs. Subandi, memasuki musim pancaroba seperti sekarang ini, perlu banyak melakukan berbagai pencegahan penyakit DBD. Salah satunya adalah dengan gerakan 3M, yaitu Menguras, Mengubur, dan Mendaur Ulang.  Namun, selain memperhatikan lingkungan, tetap perlu memenuhi asupan untuk tubuh agar daya tahan tubuh tetap terjaga.  Jika sudah terjangkit, berikutnya diberikan obat yang telah diserahkan kepada Petugas Kesehatan di lokasi transmigrasi.  Obat-obat yang telah diserahkan berasal dari Dana Dekonsentrasi pada Satker Disnakertrans Provinsi Kalimantan Barat.  Perlengkapan dan obat-obatan yang diserahkan sesuai dengan kebutuhan serta usulan dari Ketua Organisasi UPT.

Lebih lanjut Subandi menjelaskan sesuai dengan banyak referensi yang dibaca, demam berdarah masih tergolong penyakit yang membahayakan, hingga dapat menghilangkan nyawa seseorang. Ada empat unsur yang membuat penyakit ini bisa menular ke banyak orang yaitu, virus Dengue, nyamuk Aedes Aegypti, manusia, dan lingkungan sekitar, dan diperlukan berbagai persiapan untuk mencegah agar terhindar dari DBD.  Selain itu, pastikan juga makanan yang Anda makan atau masak dalam keadaan matang dan bersih agar tidak ada kuman atau bakteri yang mudah hinggap dalam makanan.  Dengan demikian diharapkan masyarakat transmigrasi terhindar dari segala macam penyakit termasuk COVID-19 dan DBD, tutupnya.

Berita Lainnya

info.kapuashulukab.go.id | develop by Diskominfotik Kapuas Hulu | © 2019  | Privacy Policy