Hasil Swab Guru Semua Negatif Covid-19

Facebook
Twitter
LinkedIn

Kabupaten Kapuas Hulu masuk dalam status zona hijau terkait pandemi Coronavirus 2019 (Covid-19). Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat pun memperbolehkan Pemda Kapuas Hulu untuk melakukan simulasi belajar tatap muka di dua sekolah, yakni SMAN 1 Putussibau dan SMPN 1 Putussibau. Persiapan simulasi belajar tatap muka tersebut sudah diawali dengan pemeriksaan swab bagi setiap guru di SMAN 1 maupun SMPN 1. Hasil dari pemeriksaan swab tersebut semua guru yang mengikuti tes swab dari kedua sekolah tersebut dinyatakan negatif Covid-19.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, H. Bung Tomo mengatakan hasil pemeriksaan swab para guru di SMAN 1 dan SMPN 1 Putussibau memang sudah keluar. Hasilnya semua guru tersebut dinyatakan negatif Covid-19, sehingga bisa dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. “Hasil sudah keluar, alhamdulilah guru yang ikut swab kemarin semua negatif corona,” ujar Tomo, saat ditemui di Sekretariat Daerah Kapuas Hulu, Senin (10/8/2020). 

Tahapan selanjutnya, kata Tomo akan dilakukan rapid test kepada para siswa yang akan mengikuti simulasi belajar tatap muka nantinya. Untuk pelajar sendiri tidak semua kelas dilakukan rapid test. “Simulasi tatap muka itu bagi siswa siswi kelas 9 dan klas 12, jadi pelajar di kelas itu saja yang di rapid test. Untuk pelajar di SMAN 1 itu sudah beberapa waktu lalu, tinggal di SMPN 1 saja,” ujar Tomo.

Tomo menjelaskan pemeriksaan swab ataupun rapid test untuk sekolah tersebut mengacu pada kebijakan Dinkes Kalbar dan Gubernur Kalbar, hanya dua sekolah saja yaitu SMAN 1 dan SMPN 1. Bagi sekolah lainnya yang ada di sekitar kota, kata Tomo, bisa mengajukan permohonan untuk rapid dan swab tersebut namun koordinasi terlebih dahulu ke pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu serta orang tua siswa. “Kemarin sudah ada sekolah lain yang mengajukan masih dilakukan pertimbangan dahulu karena ada di kawasan kota Putussibau. Untuk sekolah-sekolah di kecamatan mereka tidak wajib swab dan rapid,” terangnya. 

Menurut Tomo, protokol kesehatan untuk menunjang proses belajar mengajar harus ketat. Hal tersebut untuk menghindari penularan di kalangan sekolah. “Untuk SMAN 1 Putussibau sudah ada pertemuan dengan orang tua atau wali siswa dan sudah disepakati pembelajaran tatap muka mengacu pada protokol covid-19. fasilitas cuci tangan, masker, jaga jarak semua diatur kemudian nanti dari Dinas Kesehatan akan lakukan penyemprotan desinfektan dua minggu sekali,” ujarnya.

Tomo berharap pandemi Covid-19 cepat berlalu dan hal tersebut seyogyanya dapat terwujud dengan kedisiplinan bersama menerapkan protokol kesehatan, baik didalam maupun diluar rumah. “Saya menghimbau mari kita semua disiplin menerapkan protokol kesehatan itu, jaga daya tahan tubuh, agar terhindar dari covid-19 itu,” tuntasnya. (yohanes)

Berita Lainnya

info.kapuashulukab.go.id | develop by Diskominfotik Kapuas Hulu | © 2019  | Privacy Policy