Laporan KIM Entugan Hulu
A. Hartawansyah Praniansyah
Informasi Suhaid. Bidan identik dengan perempuan, karena seorang bidan di Indonesia hanyalah seorang perempuan. Profesi bidan sangatlah mulia, bidan menolong kelahiran dimana saat itu 2 nyawa harus diselamatkan (nyawa ibu dan nyawa bayi) yang tentunya tidak semua profesi bisa melakukan hal tersebut.

Bidan Heryanti Noni Tahun.A.md.Keb yang telah bertugas di puskesdes menapar kecamatan suhaid selama 5 tahun memaparkan, bahwa untuk memastikan kesehatan masyarakat, intensnya komunikasi sangat penting.

” Masyarakat menapar pola pikirnya berkembang, artinya mereka tidak mengabaikan keluhan pada dirinya, segera datang ke kami untuk kita periksa dan mereka sangat mau menerima saran.” Paparnya. Jum’at (7/8).
Bagi masyarakat desa, peran dan keberadaan bidan desa sangatlah besar. Manakala terjadi hal-hal buruk menyangkut kesehatan masyarakat desa, maka pihak pertama yang memberikan pertolongan adalah bidan desa. Maklum, umumnya rumah sakit atau puskesmas tidak selalu tersedia di desa.
” Selain dari masalah persalinan, biasanya untuk pertolongan pertama memang kami yang menangani, namun untuk kondisi pasien yang lebih akan dilakukan rujuk, untuk usia lanjut biasanya yang sering dikeluhkan itu rematik, dan untuk Anak – Anak lebih kepada kurang nafsu makan, tapi untuk program lain tentunya tidak lepas dari instruksi dari puskesmas, contohnya seperti pembagian abate dalam penanganan jentik nyamuk dan itu telah kami lakukan.” Ungkapnya
Dari pandangan masyarakat secara umum bidan merupakan penolong persalinan. Bidan adalah seorang professional yang memiliki tugas dan kewajiban terhadap kesehatan ibu dan anak (KIA). Kewenangan bidan sendiri telah diatur dalam peraturan, beberapa diantaranya adalah asuhan pada masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita dan anak pra sekolah, dan keluarga berencana.