Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan Kabupaten Kapuas Hulu Siaga 1 di Rumah Dinas Jabatan Bupati Kapuas Hulu Rabu malam (29/4/2020) diturunkan anggota sebanyak 38 orang untuk Menghadapi rencana unjuk rasa oleh kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Pemuda APK, KPK, PMTJ, AKBP, dan P3 mereka menginginkan sosialisasi/dialog bersama Bupati Kapuas Hulu tentang permasalahan membangunkan orang sahur.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja kab Kapuas Hulu Rupinus,S.Sos, M.Si memimpin langsung beserta sekretaris Sat Pol PP Walidad.S.E, M.M, Kabid Penegakan Operasi Edy Suhardi,S.Sos, dan Kasi Ops Azmiyansyah,S.I.P Hal ini buntut dari kejadian semalam (28/04/2020) Penertiban sekelompok pemuda yang melakukan konvoi motor dengan gerobak sahur di Kota Putussibau dan sekitarnya, oleh Aparat kepolisian nyaris ricuh.

Kami siagakan anggota di bantu dengan dinas perhubungan di rumah dinas Bupati dikarenakan sudah ada pesan group melalui whatsapp, yang sekelompok pemuda yang berkeinginan dialog bersama bupati Kapuas Hulu, “kita antisipasi kejadian yang terburuk dulu maka kita siagakan banyak anggota di rumah dinas” tegas Kasat Rupinus.
Terpisah Kabid Ops Edy Suhardi,S.Sos melalui Kasi Ops Azmiyansyah,S.I.P memerintahkan Unit Intel untuk penggalangan jadi atau tidaknya melakukan dialog bersama Bupati Kapuas Hulu. Setelah dilaksanakan penggalangan didapat informasi ada pertemuan kepada perwakilan Gerobak Sahur Wilayah Putussibau dan kedamin pertemuan dilaksanakan di depan Masjid Darussalam Kelurahan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan. Yang di mediasi oleh pihak polsek putussibau selatan yang dihadiri oleh Perwakilan gerobag Sahur, Pertemuan menyamakan persepsi pihak Aparat dan masyarakat (kelompok Gerobak Sahur) yang mana guna menyikapi Kebijakan Pemeritah Tentang Sosialisasi Physical Distancing secara Nasional.

Dengan adanya kebijakan pemerintah para aparat melakukan upaya pencegahan dan melakukan tindakan preventif kepada seluruh warga masyarakat, termasuklah tradisi Gerobak Sahur setiap bulan ramadhan dan bagaimana kita bisa mengemas dan jangan menimbulkan persepsi membangun Sahur tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah Seperti Physical Distancing.