Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kab.Kapuas Hulu menggelar tatap muka dengan sejumlah pihak yang tergabung dalam komunitas siaga bencana yang ada di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat
dalam rapat tersebut di hadiri oleh Sat Polairud Polres KH,Sabhara Polres KH, Tagana, Tim Reaksi Cepat Pramuka Peduli, Dinas Sosial, Tim SAR serta rekan – rekan wartawan yang masuk dalam komunitas siaga bencana. .
” Pertemuan itu dilaksanakan untuk menjalin silahturahmi dan sinergitas dalam penanggulangan bencana kedepannya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Kapuas Hulu, Gunawan,S.Sos saat temu muka di ruangannya, di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa 18/2/ 2020.
dalam penanganan penanggulangan bencana di wilayah Kapuas Hulu, BPBD sangat memerlukan dukungan dan kerjasama dengan semua pihak, termasuklah komunitas siaga bencana. Gunawan,S.Sos Juga Mengatakan ” Kita harus bangun komunikasi dan koordinasi yang baik, terutama dalam penanganan apabila ada kejadian – kejadian di lapangan,” Untuk saat ini kami melaksanakan pelayanan informasi bencana, kemudian pelayanan penaggulangan bencana serta melaksanakan penyelamatan dalam bencana.
Menurut Kepala Bagian Operasional (KBO) Polairud Polres Kapuas Hulu, IPTU Kasmiren mengatakan koordinasi dan komunikasi sangat penting sehingga tidak ada lagi yang bergerak sendiri – sendiri. ” Apabila kami diperlukan untuk diperbantukan dalam penanggulangan bencana kami selalu siap,” kata Kasmiren. Dalam penanggulangan bencana atau pun penanganan kejadian dilapangan yang penting juga dijaga yaitu keselamatan. dan Terkait Karhutla, Menurut Kepala Bagian Operasional Polairud Polres KH, Iptu Kasmiren tidak bisa ditutup – tutupi karena terpantau langsung dari pusat.” Untuk itu perlu kerjasama kita semua pihak, untuk karhutla terkadang kita serba salah di lapangan, karena kita berhadapan langsung dengan masyarakat peladang,”. dan Dalam kesempatan tersebut, Kasmiren juga mengusulkan agar ada pelatihan SAR bersama.
Ketua Tim reaksi cepat Pramuka Peduli Kabupaten Kapuas Hulu, Aliyanto,SE mengatakan komunitas siaga bencana terbentuk karena panggilan jiwa, bermodalkan kekompakan serta keterpanggilan rasa kemanusiaan, Namun terkadang, ketika membantu masyarakat terkena musibah dan bencana, justru tim dilapangan terkadang tidak bisa membantu dirinya sendiri, karena keterbatasan peralatan serta anggaran. Meski pun demikian, tidak menyurutkan semangat komunitas siaga bencana dalam membantu masyarakat. ” Kedepannya kita perlu saling mendukung dan satu komando dari BPBD Kapuas Hulu, sehingga apabila ada kejadian bisa cepat bergerak seperti yang sudah terbangun selama ini,”.