Wakil Bupati (Wabup) Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero menjadi tamu undang khusus mewakili pemerintah Provinsi Kalbar dalam acara Launching Nasional Program Responsible and Sustainable Palm Oil In Indonesia (RESBOUND) di Jakarta. Acara launching nasional Program Responsible and Sustainable Palm Oil in Indonesia, bertajuk ‘Membangun Kesejahteraan Warga Desa Melalui Transformasi Pasar dan Bisnis Kelapa Sawit Berkelanjutan’ digelar di Wolf Tower Center 1 Lantai 18, Selasa (19/11)
Wabup Antonius L. Ain Pamero menyambut baik kegiatan Resbound sebab melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga pengusaha terkait. Pertemuan tersebut memberi kesempatan sharing atau dialog bersama dengan CEO industri perkebunan kelapa sawit, serta pihak terkait lainnya. “Selama ini banyak yang sudah dirasakan masyarakat diwilayah industri perkebunan kelapa sawit, seperti infrastruktur desa, beasiswa, air bersih, pemetaan batas antar desa serta program lainnya,” papar Wabup.
Menurut Wabup, semua pembangunan tersebut telah diupayakan pihak perusahaan, sehingga telah dirasakan oleh masyarakat manfaatnya. Ia pun berharap kedepan CSR perusahaan perkebunan disandingkan dengan dana desa, sehingga pembangunan dari kedua sumber dana tersebut saling mendukung sesuai kebutuhan desa setempat.
“Berkenaan dengan dana yang bersumber dari dana desa, bisa di kombinasikan dengan dana CSR untuk sama – sama membangun desa disekitar operasional perusahaan industri sawit,” saran Wabup.
Paling tidak tambah Wabup, masyarakat mengetahui informasi tersebut, terutama pemerintahan desa bahwa perusahaan telah membantu melalui dana CSR dikolaborasikan dengan dana desa. “Sarannya kedepan kolaborasi tersebut bisa dilakukan lebih awal pada perencanaan pembangunan desa. Dikomunikasikan mana yang dana desa dan mana dana yang dari CSR, serta terpenting tidak menyalahi aturan pemerintah pusat,” pesan Wabup lagi.
Pada kesempatan tersebut, Kiswara Santi dari Indonesia Country Coordinator ICCO menegaskan, bisnis sawit yang bertanggungjawab, merupakan prasyarat bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat desa sawit.
“Konsorsium RESBOUND memilih bekerja bersama dengan desa, sebab desa adalah sumber penghasil pangan dan energi, termasuk penghasil sawit,” jelas Kiswara Santi.
Namun menurut Kiswara, jarang yang memperhatikan kesejahteraan dan perikehidupan masyarakatnya. Sehingga perlu ada kerjasama yang baik antara masyarakat, pemerintah desa, dan perusahaan yang bekerja di desa tersebut.
RESBOUND bertujuan untuk mendorong pembangunan desa di area perkebunan sawit, yang responsif terhadap kebutuhan komunitas dengan menggunakan pendekatan inklusi, melalui dialog dengan sektor swasta dan melalui kesepakatan kemitraan antara pemerintah desa dengan sektor swasta.
Kesepakatan ini diharapkan dapat membantu percepatan pembangunan desa yang berorientasi pada pemenuhan hak sosial dan hak ekonomi.
RESBOUND adalah program berdurasi tiga tahun, yang diselenggarakan oleh konsorsium masyarakat sipil.
Di antaranya terdiri dari ICCO Cooperation, Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) dan Penabulu, serta didukung oleh Uni Eropa.
Ditambahkan Sihon Aritonang, CEO Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) menjelaskan IBCSD sebagai kompas untuk memudahkan dalam pencapaian target dari sektor swasta.
“IBCSD hadir untuk memfasilitasi perusahaan sawit dengan pemerintah desa dan masyarakat sekitar perkebunan sawit. Kerjasama untuk saling menguntungkan perusahaan juga masyarakat desa di sekitar lingkungan sawit,” tuntasnya. (yohanes/rilis Humpro Setda-KH)