Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kapuas Hulu mengadakan Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) V Tahun 2019 di di Aula Bank Kalbar Putusssibau, Senin (2/9) pagi. Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu H. Sarbani, M.A.P membuka kegiatan itu.
Ketua PGRI Kapuas Hulu, Sunarko menuturkan bahwa Konkerkab V PGRI Kapuas Hulu mengangkat tema “Mewujudkan PGRI Sebagai Organisasi Profesi dan Perannya Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad Ke 21”. Kegiatan Konkerkab ini dalam rangka untuk melaporkan kegiatan PGRI tahun 2018, dan merancang kegiatan di tahun 2019. “Kami mengharapkan semua pengurus cabang bisa mengikutinya dengan baik, mungkin nanti akan menghasilkan sebuah rekomendasi dan program kerja bisa kita buat bersama-sama,” ujar Sunarko.
Sunarko merinci, saat ini keaggotaan PGRI di Kapuas Hulu sudah mencapai 4.215 orang. Terdiri dari 2.491 PNS, dan Non PNS sekitar 1.724 orang, termasuk guru kontrak. Kemudian sekitar 1000 orang usianya diatas 50 tahun, artinya memasuki usia pensiun, maka sambung Sunarko kalau ini terus berlanjut, tentu akan menambah kekurangan guru di Kapuas Hulu.
“Makanya kita terus memikirkan, bagaimana PGRI memohon supaya bisa menangani guru honor yang ada, karena selama ini sekolah yang menanggung guru honor. Mari kita bersama sama mencari solusi supaya kekurangan guru yang ada di sekolah-sekolah bisa tertanggulangi,” ucap Sunarko.
Sementara itu, Sekretaris Umum PGRI Kalbar Hatta Abdul Haji mengungkapkan, pengurus cabang PGRI merupakan ujung tombak dalam mewujudkan guru yang profesional, karena merekalah yang bersentuhan langsung dengan para guru diwilayah masing-masing.
Hatta juga mengingatkan, kunci dalam meraih kesejahteraan guru yakni harus mengutamakan sikap profesionalis. Apalagi sekarang profesi guru amat istimewa, karena sudah ada regulasi yang melindungi profesi guru teraebut.
“Kalau melanggar profesi ada prosedurnya, tentu diharapkan kita menjadi guru yang bermartabat, jadilah kita guru yang profesional, tunjangan profesi yang diberikan harus diimbangi dengan peningkatan kinerja,” tuntasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu H. Sarbani menegaskan, Pemkab Kapuas Hulu cukup komitmen dalam memperhatikan persoalan guru yang ada diwilayah tersebut, terutama dalam mengatasi kekurangan guru.
“Pemda berusaha semaksimal mungkin untuk membantu, sehingga kualitas dan mutu pendidikan kita di daerah ini tetap terjaga. Tahun 2017 lalu kita sudah mengangkat guru kontrak sebanyak 600 lebih. Jadi pendidikan ini sangat penting, karena anak ini merupakan masa depan kita dalam membangun bangsa. Maka Pemda sangat konsisten memperhatikan pendidikan,” tegas Sarbani.
Oleh karenanya Sekda menekankan, sebagaimana tema yang diangkat dalam Konkerkab V PGRI Kapuas Hulu, maka mutu pendidikan menjadi sorotan utama, untuk terus ditingkatkan. “Kapuas Hulu daerahnya luas, meskipun kita sudah tambah guru sebanyak 600 orang, itupun dirasakan masih kurang,” tambah Sekda.
Sekda mengungkapkan bahwa disatu sisi, anggaran juga menjadi sebuah persoalan dalam menangani kekurangan guru, apalagi sekarang rekrutmen program P3K pemerintah pusat, anggarannya dibebankan kepada Pemerintah Kabupaten. Maka Sekda mengajak PGRI bisa bersama – sama berjuang ke pusat, sehingga pengadaan tenaga pendidik ini bisa dibantu pusat dalam pendanaanya, sebagaimana instansi lainnya.
“Karena kita di daerah memang keterbatasan anggaran,” tuntas Sekda.
Pada acara PGRI Kapuas Hulu ini hadir juga dari Kepolisian, TNI, Kejaksaan, Pengadilan, Kepala Bank Kalbar beserta tamu undangan lainnya. (yohanes)