Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu melakukan sosialisasi wawasan kebangsaan di Aula Bank Kalbar Putussibau, Kamis (1/8) pagi. Kegiatan tersebut melibatkan puluhan perserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa di kota Putussibau.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kapuas Hulu, H. Sarbani, M.A.P, mengatakan bahwa generasi muda, seperti kalangan pelajar dan mahasiswa, mereka harus memiliki wawasan kebangsaan. “Konsepsi negara ini adalah Undang-Undang Dasar 1945 dengan ideologinya Pancasila, kemudian semboyan Bhineka Tungal Ika yang diaplikasi dalam kehidupan berbangsa. Semua itu dibuat para pendahulu bangsa untuk mempersatukan kemajemukan di seluruh negeri ini. Wawasan kebangsaan seperti ini harus dipahami oleh kita semua, terutama para pelajar dan mahasiswa,” ucap Sekda, saat membuka kegiatan.
Sekda menegaskan generasi muda Kapuas Hulu harus menjadi orang-orang yang berguna bagi Kalimantan Barat dan bagi Indonesia. Generasi muda harus punya jiwa berjuang dan mental usaha dalam menggapai impian. “Ini semua harus dimiliki gegerasi muda karena mereka semua adalah agen perubahan di NKRI,” tegas Sekda.
Disisi lain, Sekda mengingatkan kepada generasi muda untuk merawat Etika dalam kehidupan sosial, baik langsung ataupun di dunia maya. Sebab genari muda saat ini telah menjadi warga net di media sosial yang juga harus menjalankan etika agar tidak terjerat hukum. “Media sosial juga ada aturan, jangan kita salah gunakan,” pesan Sekda pada para perserta sosialisasi.
Sekda berharap memalui sosialisasi wawasan kebangsaa yang di inisiasi Badan Kesbangpol Kalbar, bisa menumbuhkan sikap toleransi bagi pelajar dan mahasiswa di Putussibau. Agar Kapuas Hulu senantiasa rukun, damai, solid dan harmonis.
Sementara itu Kaban Kesbangpol Kalbar, Alexander Rambonang, menegaskan bahwa saat ini Indonesia tercemar dengan disintegrasi bangsa, lantara budaya luar mulai menggrogoti kehidupan sosial masyarakat. Belum lagi banyaknya paham radikal yang ingin memecah belah bangsa Indonesia dengan mencoba mengadu domba masyarakat untuk mengambil alih negara. “Oleh karena itu, generasi muda jangan menyepelekan persatuan bangsa. Persatuan bangsa harus ditempatkan diatas segala kepentingan kita,” ujar Alexander.
Persatuan dan kesatuan telah diikrarkan bahwa itu harga mati. Sebab itu merawatnya adalah tugas seluruh anak bangsa Indonesia. “Saat-saat tertentu, ketika negara memanggil, kita harus siap membela negara ini,” ucap Alexander.
Sehubungan dengan wawasan kebangsaan, kata Alexander ada beberapa hal yang harus disadari para generasi muda dan seluruh element masyarakat. Hal yang utama adalah manusia adalah ciptaan Tuhan yang tidak mempunyai segala yang dimuka bumi, semua sama derajatnya dimata Tuhan. Dalam kehidupan berbangsa juga harus terwujud kebebasan, kemerdekaan dan menegakkan hak asasi manusia. Kemudian tertanamnya rasa kecintaan terhadap negara dan bangsa serta menghargai para pahlawan. “Menuwujudkan demokrasi yang hakiki serta mewujudkan kemakmuran bangsa,” tuntas Alexander. (yohanes)