Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kapuas Hulu didampingi Sekum beserta anggota. Temui Bupati Kapuas Hulu mengenai persiapan DAD Kapuas Hulu menghadiri Nampak Tilas Tumbang Anoi1894 di Rumah Betang Damang Batu desa Tumbang Anoi Kecamatan Damang Datu Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah, Rencananya menempuh jalur darat kendaraan roda 4 minimal double gardan, perjalanan memakan waktu 3 hari menuju lokasi Desa Tumbang Anoi, lewati jalur jembatan Tayan menuju Palangka Raya Kalimantan Tengah. Sementara ini kesiapan fisik, logistik mengingat menempuh rute yang panjang 18 jam perjalanan”. tutur Antonius L.Ain Pamero saat ditemui ruang Bupati Kapuas Hulu.
“Dewan Adat Dayak Kapuas Hulu turut berpartisipasi dalam menghadiri undangan Nampak Tilas , karna sudah berkoordinasi dengan DAD seKalimantan dan Pemerintah Daerah Kita,”
Wakil Bupati Kapuas Hulu ini mengapresiasi atas terselenggaranya Nampak Tilas Tumbang Anoi tersebut sekaligus DAD Kapuas Hulu menjadi Narasumber Seminar International di Tumbang Anoi, karna pertemuan nantinya mempunyai nilai sejarah bagi Suku Dayak se Kalimantan termasuk Suku Dayak yang berada di Brunei Darussalam dan Sarawak Malaysia.
Menurut sejarah di Tumbang Anoi lah Suku Dayak memulai sebuah ikrar perdamaian, perdamaian tidak lagi melakukan kekerasan dan perbudakan.
Antonius mengharapkan apa yang telah diupayakan oleh para leluhur harus dihargai, mengenang jasa mereka apa yang sudah diputuskan didapat berjalan dengan lancar, tanpa perbedaaan karna Suku Dayak mempunyai sub-Suku Dayak lagi hidup bersama dengan etnis dan pemeluk agama lain. Nampak Tilas Tumbang Anoi sebagai modal dalam mengikat persatuan.’’
Keberangkatan dipimpin langsung Ketua DAD Kapuas Hulu menurunkan 28 orang, 7 unit mobil bersama pengurusnya.