Kontingen Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kapuas Hulu berpartisipasi dalam Festival Budaya Dayak I tingkat provinsi Kalbar yang dilaksanakan di Kabupaten Bengkayang pada tanggal 7-11 Juli 2019 lalu. Dalam festival itu Kontingen DAD Kapuas Hulu meraih tiga medali emas.
Pengurus DAD Kabupaten Kapuas Hulu, Ambrosius Sadau menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh peserta dari Kapuas Hulu yang telah berhasil untuk meraih prestasi pada ajang festival tersebut. “Walau kemenangan bukan tujuan utama, tapi nilai kebersamaan yang perlu kita jalinan, talisirahturahmi sesama suku Dayak se Kalbar,” ungkap Ambrosius Sadau belum lama ini.
Sadau berharap, melalui event tersebut, pengembangan nilai – nilai seni budaya Dayak di Kalbar terus ditingkatkan. “Tentu ini perlu kebersamaan untuk mengembangkan dan melestarikan seni budaya Dayak agar tak tergerus jaman” tambahnya.
Adapun perolehan juara yang diraih kontingen DAD Kabupaten Kapuas Hulu diantaranya, 3 medali emas, 3 medali perak, 3 medali perunggu, dengan beberapa jenis perlombaan yang diikuti diantaranya pangkak gasing, sumpit, menganyam, memahat, displai budaya dan seni tari kreasi.
Atas torehan prestasi tersebut, kata Sadau tidak lepas dari dukungan Pemkab Kapuas Kulu, DAD Kabupaten Kapuas Hulu, baik secara materil maupun moril.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu Itoni mengapresiasi atas capaian perolehan juara yang didapat Kapuas Hulu. Ia menyarankan, agar kedepan terus dilakukan pembinaan yang lebih extra pada sanggar, dan organisasi seni budaya lainnya.
“Kususnya bagi generasi muda kita. Selain menumbuhkan bakat seni mereka sekaligus mengembangkan budaya lokal daerah,” tegas Itoni yang juga pengurus DAD Kapuas Hulu ini.
Menurutnya, DAD hanya sebagai wadah yang memfasilitasi kegiatan, dan Festival Budaya Dayak se Kalbar menjadi ajang generasi muda mengekpresikan potensi mereka untuk meraih prestasi. “Kita harapkan seni budaya di daerah kita terus bertumbuh, generasi muda kita bisa terus mencintai seni budaya di daerah ini,” tuntas Itoni. (yohanes/rilis DAD KH)