KIM Juragan.
Komunitas Pecinta Arwana Indonesia (KOMPAI) Kapuas Hulu gelar kontes arwana, dalam rangka Hari Jadi Kota Putussibau ke 124. Sejak Sabtu (6/7), kegiatan bertajuk melestarikan alam bumi Uncak Kapuas ini telah dimulai. Bertempat di Gedung Volly Indoor Putussibau.
Ketua KOMPI sekaligus ketua pelaksanaan kontes Arwana super red tahun 2019 mengatakan kontes ini adalah yang kedua sejak Oktober tahun lalu dalam rangka mendukung festival Danau Sentarum. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah sosialisasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan potensi yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu ini, karena punya nilai ekonomis yang tinggi.
“Super RED yang berasal dari Kapuas Hulu, adalah jenis arwana yang dikenal di dunia. Jadi, dalam kontes arwana ini kami ingin mengenalkan kembali yang manakah ikan yang memiliki kualitas dan standar.”
Secara kualitas enak dipandang, indah, geraknya bagus. Dia punya kelengkapan yang melebihi rata-rata. Misalnya ekornya lebih lebar, gayungnya atau sirik kiri kanannya simetris, seimbang, mungkin lebih panjang. Bentuk tubuhnya simetris. Matanya normal. Sisiknya lengkap.

Kontesi ini terdiri atas lima kategori, small (S), kedua medium (M), large (L), short body, dan unik.
Dalam teknis penilaian, kategori S warnanya tidak dinilai. Tapi penilaiannya ada dibakat. Yang lebih diutamakan adalah anatomi tubuhnya.
Untuk kategori M sudah ada penilaian pada warnanya, tapi belum terlalu mendominasi, anatomi tubuh lebih dominan. Sedangkan ukuran L, warnanya yang lebih dinilai. Sementara yang lain, sirik, ekor, sisik, harus lengkap. Tapi warna lebih ditonjolkan ketika ukuran L.
Untuk unik bukan hanya sekedar unik, tapi harus terlihat indah juga. Keunikan yang paling tinggi biasanya platinum. Dengan warna putih memiliki pigmen berbeda dari ikan lain, tapi harus berasal dari super red.
Antusias masyarakat di tahun ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Di tahun lalu peserta berjumlah 80 orang, dan tahun ini peserta melebihi target. Awalnya panitia mentargetkan 80 peserta. Namun yang mendaftar berjumlah 106 orang.
Tak hanya orang Kapuas Hulu, tapi juga diikuti ada yang berasal dari Depok, Sintang, dan Pontianak. Awalnya hanya membuka empat kategori, karena keinginan dari peserta, maka ditambah menjadi lima kategori, yakni unik.
Masing-masing kategori mendapatkah hadiah untuk juara pertama uang pembinaan Rp8 juta, kedua Rp6 Juta, ketiga Rp 4 Juta. Harapan I sampai VII mendapatkan perlengkapan aquarium.
Dengan biaya pendaftaran Rp1.5 juta, uang tersebut digunakan untuk para pemenang dan operasional kegiatan.
Untuk peraih grand champions terbaik dari semua peserta mendapatkan kendaraan roda dua.
Adapun para dewan juri berjumlah 7 (tujuh) orang berasal dari negeri Cina, Taiwan, Singapore, Surabaya, Jakarta, Pontianak, Cianjur. Dan dua wasit, salah satunya Agus Setiawan. Juri dari tiga negara luar, secara suka rela dalam rangka mendukung dan menikmati kontes ini. (ria).