.
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan studi tiru terhadap hal-hal serta persiapan yang sudah dilakukan oleh DLH Kota Bogor dalam meraih penghargaan Adipura serta pembinaan terhadap sekolah Adiwiyata yang ada di Bogor. Diharapkan ke depannya Kabupaten Kapuas Hulu dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung penghargaan tersebut.
Selain berdiskusi dengan pihak DLH Kota Bogor, tim DPRKPPLH KH juga melakukan studi banding ke Unit Pengelolaan Persampahan dalam mengembang biakkan maggot dan KSM Mutiara Bogor Raya selaku pengelola TPS3R binaan DLH Kota Bogor.
Maggot yang dikembang biakkan menggunakan sampah-sampah organik yang dikumpulkan sebagai makanan maggot tersebut. Setelah panen, maggot tersebut digunakan masyarakat untuk pakan ternak sehingga bernilai jual.
Hal ini juga dilakukan oleh pengelola TPS3R MBR dalam pemanfaatan sampah organik yang dikumpulkan. Selain dapat dibuat pupuk cair, digunakan juga untuk mengembang biakkan maggot. Sampah anorganik yang tidak bisa diolah dan kurang bernilai jual dimanfaatkan oleh TPS3R untuk bahan campuran pembuatan roster setelah dilakukan pencacahan dengan mesin pencacah yang tersedia di TPS3R. Roster ini merupakan salah satu bahan bangunan yang juga banyak diminati masyarakat di sekitar TPS3R.
“Semoga Kabupaten Kapuas Hulu juga dapat melakukan hal yang sama ke depannya dalam menangani sampah tentunya melalui dukungan banyak pihak sehingga bisa meraih penghargaan Adipura dan membina sekolah Adiwiyata,” ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup.