PUTUSSIBAU, disbinamarga.kapuashulukab.go.id – Desa Landau Kumpang, Kecamatan Hulu Gurung mengapresiasi positif kegiatan pembinaan campuran dan pengendalian mutu beton yang dilakukan oleh Bidang Jasa Konstruksi dari Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA), Rabu (21/10/2020). Rombongan dari Bidang Jasa Konstruksi menuju Desa Landau Kumpang menggunakan kendaraan roda dua dari Kota Putussibau sekitar pukul 6:00 WIB, dengan kondisi cuaca yang mendukung rombongan tiba di Desa Landau Kumpang pukul 08:30 WIB.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Landau Kumpang, Abdul Gani mengatakan pihak desa mengirimkan surat permohonan pembinaan desa kepada DPUBMSDA agar kegiatan pembinaan dapat terlaksana. Untuk Desa Landau Kumpang, masih menurut Kades Abdul Gani pihak desa pernah membuat jalan rabat beton, namun sekitar 1-2 tahun jalan beton itu terkelupas, retak dan sebagainya. “Kami sudah pernah membuat jalan rabat beton, namun tidak bertahan lama beton sudah terkelupas, kami perlu kegiatan pembinaan seperti ini agar untuk ke depannya hal-hal tersebut tidak terjadi lagi, dan terima kasih kepada DPUBMSDA yang telah hadir di desa kami untuk berbagi ilmu”, tutur Kades Abdul Gani.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Marthen, ST. selaku Kepala Bidang Jasa Konstruksi DPUBMSDA. Menurut Marthen, ST. saat ini desa memiliki ADD setiap tahun, biasanya ADD tersebut digunakan untuk membangun jalan rabat beton. “Mungkin dilihat dari pengalaman mengaduk beton bapak ibu, saya yakin lebih banyak dari kami, hanya saja kebetulan kami memiliki ilmu untuk membuat beton lebih dahulu, jadi kami memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan ilmu itu agar saat desa desa di kapuas hulu ingin membuat beton, beton yang dihasilkan lebih bermutu”, kata Marthen.
Beton adalah campuran batu, pasir, semen dan air. Batu harus menggunakan batu keras dengan tingkat keausan di bawah 40% yang diuji dengan mesin los angles. Pasir harus menggunakan pasir bebas lumpur, maksimal kadar lumpur 5%. Semen harus menggunakan semen SNI. “Dan yang terakhir air, air harus memiliki kekentalan tertentu yang diukur dengan nilai slump 6 cm – 18 cm, jangan lebih dari 18 cm karena mutu beton akan berkurang”, jelas Marthen.
Setelah materi pembinaan beton selesai disampaikan, kegiatan dilanjutkan dengan praktek membuat beton. Dalam praktek ini masyarakat Desa Landau Kumpang langsung dilibatkan agar masyarakat lebih paham. Praktek membuat beton ini dipandu oleh Valery, S.ST., dalam memandu masyarakat Desa Landau Kumpang, Valery menjelaskan tentang gambaran kekentalan beton saat mencampur air.
“Nilai slump yang disyaratkat 6 cm – 18 cm, ini gambaran beton dengan nilai slump 17 cm, jangan lebih cair dari ini lagi karena mutu beton akan jauh berkurang karena air yang terlalu banyak mengurangi daya rekat semen”, terang Valery. (el)