Kapuas Hulu Raih 3 Penghargaan Proklim Utama 2020 tingkat Nasional

Facebook
Twitter
LinkedIn

Nama kabupaten Kapuas Hulu kembali terangkat di tingkat Nasional. Pasalnya pada tahun 2020 ini ada 3 sertifikat penghargaan yang diraih kabupaten yang merupakan Jantung Kalimantan atau Heart of Borneo ini dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Kepala Balai Besar TNBKDS, Arief Mahmud mengatakan Kabupaten Kapuas Hulu menyabet 3 gelar Proklim Utama 2020 yakni Desa Mensiau, Desa Manua Sadap dan Desa Pulau Majang. Untuk Desa Mensiau menerima Tropy, Sertifikat dan Insentif diserahkan secara virual oleh Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian KLHK, sedangkan Desa Manua Sadap dan Desa Pulau Majang menerima sertifikat Proklim Utama. 

“Proklim Utama adalah penghargaan yang diberikan dalam Program Kampung Iklim yang digagas Direktorat Jenderal Perubahan Iklim (PPI) Kementerian LHK dimana didalamnya dinilai tentang upaya desa tersebut dalam beradaptasi dan mencegah perubahan iklim,” ungkap Arief, Jumat (23/10/2020). 

Penerimaan penghargaan tersebut dilaksanakan dalam Puncak Acara Festival Iklim 2020 tanggal 23 oktober 2020 secara online dan offline. Untuk Desa Mensiau penerimaan penghargaan secara online diwakili oleh Kepala Desa Mensiau, S, Berasap sedangkan secara offline diterima oleh Kepala Bindang Teknis Konservasi BBTNBKDS, Ardi Andono dari Dirjen PPI, Dr, Ruandha Agung Sugardiman. “Ke tiga Desa tersebut merupakan desa binaan Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum yang setiap harinya  didampingi oleh Penyuluh dan Petugas Resort yakni Resort PTN Wilayah Mensiau untuk Desa Mensiau, Resort PTN Wilayah Sadap untuk Desa Manua Sadap, dan Resort PTN Wilayah Pulau Majang untuk Desa Pulau Majang,” paparnya. 

Arief menegaskan keberhasilan ini merupakan kerjasama yang apik antara petugas dan masyarakat desa yang dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru, seperti di Desa Mensiau yakni Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB), Pembuatan Cuka Kayu untuk Pupuk Organik, Pembuatan Desinfektan alami, pertanian sayuran organik, patroli Pencegahan dan Kebakaran Hutan melalui Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) juga tidak kalah pentingnya penerapan 3R yakni Reuse (penggunaan kembali limbah), Reduce (Pengurangan limbah) dan Recycle (Pemanfaatan olahan limbah) di Desa tersebut.

Arief mengatakan bahwa sinergitas dalam mengantisipasi dan mengurangi dampak perubahan iklim dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik dari tingkat desa hingga nasional. “Kabupaten Kapuas Hulu memiliki potensi desa Proklim yang banyak dan juga didukung oleh banyak pihak baik NGO maupun Pemerintah Daerah. Untuk itu tidak mustahil kedepannya Kab Kapuas Hulu menyabet lebih banyak lagi predikat Proklim Utama,” tuntasnya (yoh/rilis BBTNBKDS). 

Berita Lainnya

info.kapuashulukab.go.id | develop by Diskominfotik Kapuas Hulu | © 2019  | Privacy Policy