Panen Raya manapadi di Kecamatan Bunut Hulu

Facebook
Twitter
LinkedIn

PUTUSSIBAU, DINAS PERIKANAN KABUPATEN KAPUAS HULU – Bidang Perikanan Budidaya, Sistem penanaman dengan konsep minapadi terbukti meningkatkan hasil panen, salah satunya di lahan percontohan yang terdapat di Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu.

Minapadi adalah usaha gabungan yang memanfaatkan genangan air di lahan yang ditanami padi untuk budidaya ikan. Selain mendapatkan padi dengan kualitas organik, minapadi membuat petani memanen hasil ganda, yakni padi dan ikan. Program ini digagas oleh Dinas Perikanan Bidang Perikanan Budidaya dan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ).

Pada Senin (10/8/2020), dilaksanakan panen raya lahan minapadi di Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu dihadiri oleh Bapak Bupati Kapuas Hulu, DPD RI, wakil ketua DPRD Kab.Kapuas Hulu, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, forkompincam dan Petani.

Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Sulaiman, S.PKP,MM, Pada tahun ini ada penurunan hasil panen minapadi di sebabkan musibah banjir dan mengakibatkan ikan –ikan yang di pelihara di sawah-sawah dengan hampir 80 persen terbawa banjir tersebut.

“Hasil panen padi sampai 4 ton per hektar, ikannya yang di panen perkirakan awal 1,2 sampai 1 ton ternyata hanya bisa di panen pokdakan Bina Usaha hanya 46 kg sampai 100 Kg untuk 1 lahan minapadi saja semua di sebabkan musibah banjir tersebut.”

Hasil panen padi dari Program minapadi di Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu, Menunjukkan produktivitas padi naik dari rata-rata 1 ton per hektar per musim tanam, menjadi 3-4 ton per hektar per musim tanam. Ini belum termasuk tambahan pendapatan dari hasil panen ikan per musim tanam.

ditambahkan Sulaiman, minapadi dapat diterapkan pada semua lahan sawah yang memiliki sistem irigasi teknis baik. Hal itu untuk memastikan lahan tetap tergenang air di sepanjang musim tanam. Keberadaan ikan di lahan sawah yang ditanami padi, membuat padi tumbuh secara alami tanpa memberikan pupuk kimia apa pun. Hasilnya adalah padi organik berkualitas premium.

“Hasil padinya menunjukkan padi-padi yang organik yang premium, karena di situ tidak mengandung pestisida, tidak mengandung residu, bahan-bahan kimia,” kata Sulaiman.

Keberadaan ikan-ikan budidaya memberi sumbangsih besar sebagai pemberi pupuk organik juga pemakan hama yang mungkin merusak tanaman padi.

“Mereka makan jenis, hama seranga yang ada, tak terkecuali zooplankton, nekton dan potoplangtondan jenis tumbuhan lainnya kata Bpk.Sulaiman. Selain pakan alami di lahan minapadi, sesekali mereka diberi makan pakan pelet yang dapat dibuat secara mandiri. “Pakan mandiri menggunakan bahan-bahan lokal, seperti bungkil kelapa sawit, tepung ikan lokal, tepung keong, merusak, kacang-kacangan, semua baham baku lokal dan dibuat oleh masyarakat,” ungkap Sulaiman

Hal itu tentu berpengaruh pada tahapan yang mereka dapatkan. Maka petani yang sebelumnya menjalankan program percontohan minapadi ini mengaku tertarik untuk melanjutkan sistem tanam yang baru mereka kenal kurang lebih sejak tahun 2016 ini. Hal itu tidak lain karena hasil yang mereka dapatkan dari program ini lebih menguntungkan secara kuantitas dan lebih baik secara kualitas.

Berita Lainnya

info.kapuashulukab.go.id | develop by Diskominfotik Kapuas Hulu | © 2019  | Privacy Policy