Laporan KIM Entugan Hulu
A. Hartawansyah Pranianyah
Informasi Suhaid. Pedagang sayur yang berkeliling membawa gerobak sayurnya tentu adalah usaha dengan modal yang terbatas dan sistemnya pun sederhana yakni berkeliling mencari pembeli disepanjang jalan didesa sampai dusun bahkan kerap kali masuk gang lalu melalukan transaksi jual beli.
Usaha seperti ini disebut usaha ekonomi perseorangan, yaitu jenis usaha yang dijalankan dan dikelola sendiri, umumnya dengan sistem atau cara sederhana dan juga dengan modal yang sedikit atau seadanya.
Usaha berjualan sayur keliling didesa nanga suhaid ada yang menggunakan grobak dan juga ada yang menggunakan sepeda motor dengan cara sepeda motornya diseret karena fasilitas jalan yang digunakan didesa ini menggunakan titian kayu sehingga pesepeda motor dilarang menaiki motor, dan yang seperti itu adalah pedagang sayur dari luar kecamatan suhaid.
Salah satu penjual sayur menggunakan gerobak merupakan seorang ibu rumah tangga paruh baya bernama Nurbaya yang sering disapa Mbak Nel dan sering bersama penjual lain bernama Nenok.
”Saya julan sayur sudah lebih 13 tahun, memang awalnya hanya berjualan didepan rumah dengan hamparan sayur dijajakan, tapi semenjak ada gerobak saya bisaenjangkau lebih jauh lagi tempat jualan.” ungkapnya saat ditemui kim entugan hulu dipinggiran jalan dengan gerobaknya. (18/12/2019).
Pada era saat sekarang ini, masyarakat suka dengan hal-hal yang praktis dan cepat tanpa harus keluar rumah jauh untuk mencari kebutuhan bahan lauk ataupun sayuran.
”Semoga kedepannya kami pedagang sayur bisa mendapat perhatian pemerintah secara khusus terkait modal usaha, karena modal yang digunakan sekarang sangat minim.” Tambah Nel.
Biasa nya mereka memulai beraktifitas jualan dari pukul 07.00 pagi setelah mengerjakan semua kewajiban ruma tangganya. Beberapa barang dagangannya yang rutin di jual yaitu berbagai macam jenis sayur – sayuran, lauk Pauk dan buah buahan dan aneka jajanan yang disukai oleh kaum ibu rumah tangga, sebagian dibungkus dalam plastik-plastik yang siap dijual.