Kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kapuas Hulu terus meningkat. Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu mencatat hingga saat ini puluhan warga telah menjadi korban gigitan HPR yang telah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas setempat.
Kabid Pemberantas Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kapuas Hulu, Herberia KS mengatakan berdasarkan data pihaknya ada 71 kasus gigitan HPR. Kejadian itu tersebar di 10 kecamatan. “Kasus gigitan HPR paling tinggi terjadi di kecamatan Badau,” ujarnya, Senin (11/11).
Apabila dirincikan, kata Herberia, kasus gigitan HPR di Badau ada 25 kasus, Seberuang terdata 22 kasus, Empanang tedata 7 kasus, Silat Hilir terdata 5 kasus, Batang Lupar terdata 4 kasus. “Sementara kecamatan Mentebah, Embaloh Hilir dan Suhaid masing-masing terdata 2 kasus gigitan HPR, kemudian Semitau dan Bunut Hulu masing-masing terdata 1 kasus,” paparnya.
Para korban gigitan dari kasus tersebut secara keseluruhan sudah mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) khusus manusia. Semua sudah tuntas dimana setiap orangnya mendapat dua kali suntik VAR. “Dari yang sudah divaksin tidak ada warga yang terinfeksi rabies. Kasus positif rabies hanya pada hewan,” papar Herberia.
Terkait stok VAR, kata Herberia, masih ada 86 pial. Stok ini masih cukup untuk mengantisipasi kasus gigitan HPR untuk beberapa bulan. “Stok VAR untuk manusia masih aman,” tegasnya. (yoh)