Laporan KIM Entugan Hulu
A. Hartawansyah Praniansyah
Informasi Suhaid. Pencak silat menjadi pusaka leluhur dan bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan tradisional khas bangsa Indonesia. Tak melulu soal bela diri dan olahraga, pencak silat juga mengandung aspek spiritual dan seni. Pencak silat berkembang dan tersebar diberbagai daerah di Indonesia dengan aliran dan memiliki ciri khas tersendiri, begitu juga di desa Nanga Suhaid, sudah ada perguruan pencak silat Tapak Suci yang dibimbing oleh ustad ilyas yang saat ini sudah memiliki murid kurang lebih 50 orang.
Murid pencak silat tapak suci dari berbagai usia, dari usia 5 tahun sampai belasan tahun, dari sekolah TK sampai sekolah menengah atas. Perguruan ini berdiri sejak beberapa tahun yang lalu, namun dikarenakan pembimbing perguruan ini pulang kampung halamannya, maka perguruan ini pakum. Pada juli 2019 barulah perguruan ini kembali dibuka.
Perguruan silat ini memiliki pola latihan seminggu sekali dan dilaksanakan setiap hari minggu pagi dilapangan bola kaki desa nanga suhaid. Kegiatan latihan hanya di pungut biaya sebesar 10.000 perorang setiap latihan, namun uang tersebut digunakan untuk konsumsi selama latihan pada hari tersebut.
Besar harapan pembimbing perguruan pencak silat tapak suci ini, agar masyarakat suhaid bisa berpartisipasi untuk menjadi murid perguruan, karena yang bisa menjadi murid bukan hanya anak usia sekolah, tetapi masyarakat dewasa pun bisa menjadi bagian dari murid perguruan ini.
Tujuan dari perguruan pencak silat tapak suci ini selain untuk melatih murid-murid menjadi sosok pribadi yang tangguh dan mandiri, tetapi juga akan membawa perguruan ini kearah prestasi, seperti akan mengikuti turnamen- turnamen baik di tingkat kabuaten/kota maupun provinsi.
”Saat ini kita sedang mempersiapkan anak – anak untuk mengikuti turnamen diprovinsi, Insya Allah desember tahun ini.” Tegas Ilyas (03/11/2019).