Mewakili Bupati Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi membuka kegiatan PESPARANI Katolik Pertama di gedung pertemuan Paroki Hati Santa Prawan Maria Tak Bernoda (HSPMTB) Putussibau, Rabu (25/9). Kegiatan ini dilaksanakan dari 25 hingga 28 September dan 24 hingga 27 Oktober 2019.
Ketua Panitia Kegiatan PESPARANI, Leonardus mengatakan maksud kegiatan tersebut adalah pembinaan serta meningkatkan kerjasama intern umat Katolik. Kemudian agar umat Katolik bisa memahami dan mengembangkan liturgi maupun ajaran agama yang baik. “Oleh sebab itu PESPARANI pertama ini mengangkat tema ‘Membangun Persaudaraan Sejati Umat Beragama’ serta sub tema ‘Melalui PESPARANI ke satu kita tingkatkan persatuan dan toleransi dalam Kebhinekaan’,” tuturnya.
Leonardus menuturkan ada 76 orang pendaftar dari 7 cabang kerohanian yang diperlombakan.
Adapun cabang lomba tersebut diantaranya lomba paduan suara gregorian remaja, lomba mazmur anak dan remaja, lomba bertutur kitab suci anak, lomba cerdas cermat rohani anak dan remaja, lomba mazmur kategori remaja OMK.
Kegiatan ini melibatkan ruang lingkup kadekenat Putussibau, Keuskupan Sintang. “Ada juga pelajar SD , SMP, SMA sederajat yang terlibat,” tuturnya.
Pastor paroki Hati Santa Maria Tak Bernoda (HSTMB), Yakobus R, menuturkan dari kegiatan ini akan berlanjut ke tingkat provinsi dan Nasional di Kupang 2020 nantinya. “Katolik sudah punya wadah untuk mengembangkan umatnya baik dari sisi rohani dan bakat. Ini perlu didukung pemerintah dalam pengembangan agama,” ujarnya.
Pastor Paroki HSPMTB Putussibau menjelaskan paduan Suara Gregorian Remaja direncanakan dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 di volley indoor Putussibau. “Pada acara puncak nanti kami berharap bapak Bupati Kapuas Hulu dapat hadir pada acara tersebut,” ujarnya.
Mewakili Pemda Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi, menegaskan bahwa selama ini Pemda Kapuas Hulu sudah banyak membantu pembangunan disektor keagamaan, salah satunya di lingkungan paroki Hati Santa Prawan Maria Tak Bernoda (HSPMTB) Putussibau. “Semoga peringatan ini dapat meningkatkan kadar keimanan umat Katolik di Putussibau,” tuturnya.
Petrus juga menambahkan, kegiatan Pesparani bertepatan dengan bulan kitab suci nasional. “Selamat mendalami firman tuhan selama bulan kitab suci nasional. Jaga lingkungan hidup yang merupakan hadiah dari sang pencipta,” ujarnya.
Kegiatan ini mengembangkan budaya katolik. Dalam berbangsa dan bernegara, hidup harus menghasilkan hal yang baik. “Jati diri bhineka tunggal ika harus kita bangun kokoh. Kita semua saudara lahir dari bumi pertiwi,” tuntas Petrus. (yohanes)