By. KIM Juragan.
Jongkong, info.kapuashulu.kab.go.id – Dalam rangka mensosialisasi arwana dan kratom untuk sumber pendapatan bagi masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu, ARTOM CUP hadirkan Persipon vs Persista di pembukaan Tournament Sepak Bola 2019.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 29 september 2019 di Desa Jongkong Kiri Hulu, Kecamatan Jongkong Kabupaten Kapuas Hulu. Dengan tiket masuk Rp 20 ribu per orang, dan penyeberangan menggunakan speed boath Rp5 ribu per orang.
Pemain adalah campuran U22, U23, dengan pemain sepak bola senior.
Masyarakat dan pemerintah setempat, sangat mengapresiasikan pemuda pemudi Kapuas hulu yang telah berhasil menyelenggarakan keramaian ini.
“Ini termasuk event terbesar sejarah di bumi Uncak Kapuas, tepatnya Kecamatan Jongkong. Yang bisa mengambil pemain Persipon, dan Persista di Kecamatan Jongkong.
Tujuan yang ingin dicapai dari Pertandingan Persahabatan ini adalah sebagai suatu moment, mempererat silaturrahmi antar sesama lapisan masyarakat desa di kecamatan manapun.
“Selain itu, kami juga ingin mensosialisasikan betapa pentingnya arwana dan kratom bagi sumber kehidupan masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu.” ujarnya
“Maka dari itu, kami mengharapkan arwana dan kratom bisa menjadi legalitas untuk pemasaran nasional dan internasional.” tuturnya.
Dilansir dari Tribun Pontianak.co.id Wakil Ketua Asosiasi Penangkaran dan Penjual Siluk (APPS) Indonesia, Agus menjelaskan, rata-rata masyarakat di Kapuas Hulu sudah memiliki penangkaran ikan arwana, bahkan sudah menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Sementara itu, Ketua KOMPAI (Komunitas Pencinta Arwana Indonesia) mengatakan, masyarakat Kapuas Hulu masih banyak yang belum mengenal, dan sadar akan potensi alamnya sendiri. (6/7/2019).
Dengan diadakannya event-event yang mengikutsertakan masyarakat sekaligus promosi arwana dan kratom, adalah sebagai upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat itu sendiri. Akan potensi alam yang menjadi kekuatan perekonomian di Bumi Uncak Kapuas.
Kratom sendiri, telah menjadi solusi bagi masyarakat di tengah terpuruknya perekonomian Kapuas Hulu, yang diakibatkan dari krisis global di Indonesia.
Saat ini, sekitar 80 persen masyarakat Bumi Uncak Kapuas Beroperasi sebagai petani Kratom. (Ria).